Merti Tumpeng Robyong Meriahkan Hut Kota Yogya

Ribuan warga Kelurahan Brontokusuman yang terdiri dari 23 RW mengikuti prosesi kirab dan upacara Adat Merti Tumpeng Robyong di wilayah Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan. Kegiatan budaya tersebut berlangsung pada hari ini, Minggu (21/9) tepatnya di bantaran sungai Code di bawah Jembatan Tungkak.

Acara tersebut dibuka oleh Camat Mergangsan, Tyasning Handayani Shanti. Dalam sambutannya ia mengungkapkan bahwa kebudayaan tidak akan pernah lepas dari gaya hidup masyarakat Kota Yogyakarta. Semoga kegiatan ini membawa kebaikan untuk semua dan kebudayaan tetap bisa dilestarikan.

“Saya sangat bangga dengan warga yang telah menyelenggarakan kegiatan ini dengan meriah. Kerukunan, kebersamaan dan silaturahmi antar warga yang merupakan budaya agung dan budaya adiluhung benar-benar ada di Brontokusuman." Katanya

Upacara Merti Tumpeng diawali dengan prosesi 'Raja Melawan Arus' yakni rombongan sang Raja, yang diperankan Lurah Brontokusuman, bersama para perajurit dan pemuka spiritualnya berjalan melawan arus Sungai Code yang kemudian membacakan ikrar.

Prosesi berjalan melawan arus tersebut memiliki makna bahwa seorang pemimpin hendaknya berani mengambil jalan atau kebijakan melawan arus untuk memerangi globalisasi yang memberikan pengaruh negatif untuk rakyatnya.

Lurah Brontokusuman, Pargiat menjelaskan acara Merti Tumpeng Robyong digelar untuk membangun dan sekaligus memelihara semangat persatuan dan kebersamaan bagi warga Kelurahan Brontokusuman. Sehingga nantinya dapat tercipta suasana yang teduh menyejukkan, guyub rukun, ayem tentrem dalam kehidupan sehari-hari.

“ini sudah menjadi agenda tahunan di wilayah ini sejak tiga tahun lalu. Acara terus digelar untuk menunjukkan bahwa warga setempat mempunyai niat bergotong-royong untuk saling peduli pada sesama dan memajukan wilayah.”

Sementara itu Harsanto Selaku wakil sekretaris paguyuban Dewa Bronto Kampung Wisata Brontokusuman mengatakan kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai ajang promosi Kelurahan Brontokusuman yang memiliki Kampung Wisata bertajuk Dewa Bronto.

“Kirab Budaya yang diikuti seluruh peserta Upacara Merti Tumpeng dan Perajurit Bergada juga diikuti 3 buah Gunungan yang berisi hasil-hasil pertanian, Kelompok Jatilan dan drumban pelajar. Rombongan kirab budaya ini finish di Halaman Kecamatan Mergangsan.” Katanya

Setelah itu acara dimeriahkan dengan kirab bregada mengelilingi kawasan Brontokusuman. Kirab berakhir di kantor kelurahan. Disana dilangsungkan rebutan gunungan dan pertunjukan kentongan oleh warga. (Han)