UMBULHARJO- Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo mengukuhkan Dwi Kisworo Setyowireni sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Yogyakarta periode 2025-2030 pada Jumat (7/3/2025). Usai pengukuhan, dilakukan serah terima jabatan (Sertijab) Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Yogyakarta, Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Yogyakarta dan Penasehat Dharma Wanita Persatuan Kota Yogyakarta dari Sugiharti Mulya Handayani kepada Dwi Kisworo Setyowireni.

Sertijab Ketua TP PKK itu ditandai dengan penyerahan memori pertanggungjawaban Penjabat Ketua TP PKK Kota Yogyakarta tahun 2024-2025, Sugiharti Mulya Handayani kepada Ketua TP PKK Kota Yogyakarta 2025-2030 Dwi Kisworo Setyowireni. Termasuk penyerahan memori pertanggungjawaban kepada Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo.

Hasto mengucapkan terima kasih kepada Sugiharti yang telah menjabat Penjabat Ketua TP PKK Kota Yogyakarta, GOW Kota Yogyakarta dan Dharma Wanita Persatuan Kota Yogyakarta selama 9 bulan. Hasto berpesan kepada Ketua PKK Kota Yogyakarta yang baru, salah satunya terkait pemberdayaan perempuan.

“Pemberdayaan perempuan itu penting. Pengangguran di Kota Yogyakarta cukup banyak. Makanya UMKM, bersama Mas Wawan (Waki Wali Kota Yogyakarta) nanti kita akan galakkan,” kata Hasto didampingi Wawan Harmawan ditemui usai pengukuhan dan sertijab TP PKK Kota Yogyakarta.

Menurutnya para perempuan memiliki peran yang luar biasa. Terutama di dalam keluarga peran perempuan seperti ibu dominan. Asta Cita Presiden Prabowo salah satunya menekankan pemberdayaan perempuan sebagai salah satu syarat untuk menjadi Indonesia yang maju. Pemberdayaan perempuan dengan membangun UMKM itu juga sejalan dengan arahan Presiden Prabowo yang harus memperbanyak koperasi dan UMKM.

“Saya kira nanti bersama-sama perempuan ini yang lebih telaten membangun UMKM produk lokal dan kemandirian pangan,” ujarnya.

Pihaknya menegaskan dirinya bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengusung visi Kota Yogyakarta yang adil makmur, lestari dan berkeadaban. Hal itu melalui langkah-langkah yang bertemakan pemantapan pembangunan manusia dengan dukungan layanan publik berkualitas untuk kesejahteraan masyarakat. Oleh sebab itu Hasto berpesan juga kepada PKK Kota Yogyakarta agar memperhatikan janda tua di Kota Yogyakarta, Mengingat jumlah lansia perempuan juga banyak dan memiliki angka harapan hidup lebih tinggi daripada laki-laki

“Titip pada PKK, janda-janda tua, fakir miskin di Kota Yogyakarta yang cukup banyak. Kalau perempuan tidak diberdayakan maka akan menjadi beban. Maka pemberdayaan perempuan memang harus diadakan dan pengarusutamaan gender juga harus diadakan,” terangnya.

Sementara itu Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Dwi Kisworo Setyowireni didampingi Wakil Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Siti Hafsah juga mengucapkan terima kasih kepada Penjabat TP PKK Kota Yogyakarta 2024-2025. Pihaknya memohon bantuan dan dukungan para pengurus TP PKK Kota Yogyakarta, Dekranasda Kota Yogyakarta, GOW Kota Yogyakarta dan Dharma Wanita Persatuan Kota Yogyakarta untuk membersamai selama 5 tahun ke depan mengabdi kepada pemerintah dan masyarakat Kota Yogyakarta. Reni menyatakan siap mendukung program pemerintah seperti pemberdayaan perempuan untuk mengatasi masalah yang ada seperti sampah, stunting dan balita.

“Saya berharap apa yang baik sudah dicapai sebelumnya kita pertahankan. Yang belum sempurna kita sempurnakan dan bisa bermitra dengan Pemkot Yogyakarta untuk menyelesaikan masalah-masalah di Kota Yogyakarta.  Membangun Kota Yogyakarta yang lebih baik,” ucap Reni yang juga istri Wali Kota Yogyakarta itu.

Sedangkan Penjabat Ketua TP PKK Kota Yogyakarta tahun 2024-2025, Sugiharti Mulya Handayani mengucapkan terima kasih kepada pengurus TP PKK Kota Yogyakarta, Dekranasda Kota Yogyakarta, GOW Kota Yogyakarta dan Dharma Wanita Persatuan Kota Yogyakarta yang mendukung dirinya selama 9 bulan. Dia menilai sertijab ini penting karena menjadi awal dan akhir tugas serta komitmen.

“Terkait PKK, saya ndherek titip, di akhir ketugasan kami sedang merintis SIM (sistem informasi manajemen) PKK yang sekarang sudah dalam proses. Mohon ini bisa dikawal karena SIM PKK sangat penting untuk penyajian data.  Data ini penting untuk pengambilan keputusan,” pungkas Sugiharti.(Tri)