Pemkot Yogya Siap Bantu Pasarkan, Wajik Wirogunan Rekatkan dan Sejahterakan Warga

MERGANGSAN- Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan bersama masyarakat Kelurahan Wirogunan meluncurkan produk makanan khas kue Wajik Wirogunan. Wajik dipilih sebagai produk makanan khas Wirogunan karena memiliki makna merekatkan dan mewakili unsur 5K program gandeng gendong Pemerintah Kota Yogyakarta. Produk Wajik Wirogunan dikemas modern dan bisa menjadi pilihan oleh-oleh dari Kota Yogyakarta. Pemerintah Kota Yogyakarta mengapresiasi dan mendukung kreasi masyarakat Kelurahan Wirogunan yang meluncurkan produk Wajik Wirogunan.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan mengapresiasi atas semangat masyarakat Wirogunan yang meluncurkan Wajik Wirogunan. Peluncuran Wajik Wirogunan atas inisiasi masyarakat itu menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan daya saing pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Yogyakarta.

“Kita apresiasi luar biasa. Ini satu langkah dari masyarakat dan Kelurahan Wirogunan bisa meluncurkan produk wajik,” kata Wawan ditemui usai peluncuran Wajik Wirogunan dan Bazar Ramadan, Selasa (11/3/2025) sore.
Menurutnya Wajik Wirogunan cukup layak jual salah satunya karena pengemasannya cukup bagus dan menarik. Wawan memberikan masukan agar dalam mengembangkan produk makanan didasarkan pada literasi dan latar belakang yang ada di wilayah itu. Misalnya kenapa memilih wajik dan apa pembedanya dibandingkan wajik lain. Termasuk membuat produk didasarkan pada kebutuhan pasar agar lebih mudah dijual di masyarakat.

Secara packaging cukup bagus dan cukup menarik. Tinggal dirasakan karena masih puasa. Kita akan bantu untuk pemasarannya sehingga bisa menjadi satu destinasi, orang cari wajik ya di Wajik Wirogunan,” paparnya.
Wawan menyatakan siap membantu memasarkan produk Wajik Wirogunan misalnya untuk konsumsi rapat dan tamu-tamu di Balai Kota Yogyakarta. Dalam kegiatan itu, Wawan juga meluncurkan Bazar Ramadan yang diadakan di halaman salah satu bekas hotel di Jalan Tamansiswa. Pihaknya mengajak masyarakat untuk membeli dan menggunakan produk buatan warga sendiri.

“Ini adalah kreasi dari warga setempat. Luar biasa, bisa mengadakan bazar Ramadan. Produk yang kita pasarkan dan suguhkan harus dari produk warga sendiri sehingga putaran ekonomi itu akan di kita sendiri,” tutur Wawan.
Sementara itu Lurah Wirogunan, Siti Mahmudah Setyaningsih menyampaikan Wajik Wirogunan adalah implementasi progarm gandeng gendong Pemkot Yogyakarta melibatkan unsur 5 K. K pertama kampus dilibatkan untuk membuat desain logo kotak kemasan. Dari unsur komunitas dengan memberikan kesempatan kepada komunitas di wilayah untuk produksi Wajik Wirogunan. unsur korporasi dalam pemasaran melibatkan pengusaha di Wirogunan seperti toko batik dan oleh-oleh untuk. Sedangkan unsur Kota melaluI Kelurahan Wirogunan berkolaborasi meramu 4 unsur.

“Kenapa kita memilih wajik karena wajik itu merekatkan. Jadi harapannya dengan adanya Wajik Wirogunan merekatkan seluruh masyarakat di Kelurahan Wirogunan untuk saling bahu membahu gotong royong dan memajukan perekonomian di wilayah Wirogunan. Yang membedakan dari wajik ini (Wirogunan) kami memilih warna hijau kuning yang melambangkan kemakmuran kesejahteraan. Harapannya dengan adanya Wajik Wirogunan dapat mensejahterakan masyarakat di Kelurahan Wirogunan,” terang Mahmudah.
Dia menyebut Wajik Wirogunan memiliki daya tahan sekitar 5 hari pada suhu ruangan sehingga bisa dijadikan oleh-oleh. Adapun kegiatan Bazar Ramadan menampilkan sekitar 30 stan UMKM di Wirogunan seperti kuliner dan fesyen. Bazar Ramadan itu diadakan bersama Paguyuban Wira Maju Gemilang. Bazar RRamadan Wirogunan diadakan pada 11-13 Maret 2025 di halaman eks Hotel Wisanti. Bazar itu menjadi media bagi pelaku UMKM di Kelurahan Wirogunan untuk menampilkan hasil produk-produknya dan menyediakan menu buka puasa dan kebutuhan Ramadan. Diharapkan kegiatan itu dapat mengembangkan UMKM dan menggerakan roda perekonomian di Kelurahan Wirogunan. (Tri).
