Pengrobak Sampah di Kota Yogya Terima Bantuan

Umbulharjo - Pemerintah Kota Yogyakarta terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesejahteraan para penggerobak sampah, yang berperan penting dalam menjaga kebersihan kota. Sebagai bentuk kepedulian, Pemkot Yogyakarta mendukung penuh kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako kepada para penggerobak sampah, yang diselenggarakan oleh Himpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (Himbarsi) DPW DI Yogyakarta di Masjid Pangeran Diponegoro, Senin (17/3).

 

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, yang turut hadir dalam kegiatan ini, mengapresiasi inisiatif pembagian sembako tersebut. Ia menegaskan bahwa penggerobak sampah memiliki peran besar dalam menjaga kebersihan kota dan harus mendapatkan perhatian yang layak.

 

“Kami mengapresiasi kegiatan pembagian sembako ini. Kami merasa tenang karena para penggerobak mendapatkan perhatian khusus dari BPRS. Tadi saya juga sempat bertanya, dan ternyata baru tahun ini bantuan seperti ini diberikan. Mungkin di tahun-tahun sebelumnya diberikan kepada pihak lain. Namun, tahun ini, karena tema Jogja adalah kebersihan, maka bantuan ini difokuskan kepada para penggerobak,” ujarnya.

 

Sebagai penggerobak atau istilah trend transporter, menurut Hasto Wardoyo mereka dapat diibaratkan pahlawan kebersihan untuk masing-masing RT/RW tempat bertugas. Oleh karena itu, pihaknya berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan para transporter sampah dengan berbagai kebijakan. 

 

“Kami sangat senang karena bisa bersilaturahmi dengan mereka, dan ini memang penting. Pertemuan seperti ini sangat bermanfaat karena saya bisa melihat langsung dan mendengar aspirasi mereka. Ternyata, mereka senang dengan peran sebagai penggerobak,” kata Hasto.

 

Ketua Himpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (Himbarsi) DPW DI Yogyakarta, Mardiyana menyerahkan paket sembako kepada Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo

 

Menurutnya, kebijakan yang dibuat tanpa pendekatan langsung kepada masyarakat tidak akan efektif.  Jika ingin menciptakan kebijakan yang baik, seorang pemimpin harus benar-benar memahami kondisi masyarakatnya. Ia juga menyadari bahwa komunikasi yang baik sangat penting dalam perubahan ini.

 

“Saya juga mendengar bahwa mereka sering mengalami kesulitan keuangan, seperti harus meminjam uang dengan bunga tinggi. Dari situ, saya berpikir untuk membuat kebijakan yang lebih berpihak kepada mereka, seperti mendirikan koperasi atau komunitas khusus,” ungkap Hasto.

 

Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo menyerahkan paket sembako kepada transporte

 

Salah satu transporter Kelurahan Sosromeduran, Kuat Suparjono mengungkapkan rasa bahagia dan haru dapat duduk bersama orang nomer satu di Kota Yogyakarta. 

 

“Rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh Bapak Wali Kota dalam menampung aspirasi teman-teman semua. Harapannya semoga apa yang telah dibahas dalam pertemuan tadi dapat segera terealisasi,” ujarnya.

 

Ia mengungkapkan beberapa hal usulan dari transporter diantaranya teman-teman pemulung untuk diajak menjadi transporter, kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan para transporter.

 

Salah satu transporter

 

“Saya memahami bahwa kesehatan dan keselamatan sangat penting, termasuk perlengkapan seperti sepatu, seragam, dan alat pelindung lainnya. Semoga ini cepat terealisasi dan kita semua harus bersabar dengan proses yang sedang dikerjakan,” kata Kuat.

 

Kuat juga menyoroti keterlambatan armada beberapa waktu silam,  telah mendapat respons langsung dari Wali Kota Yogyakarta. “Tanggapan dari beliau, yang juga seorang dokter, sangat positif dan menunjukkan perhatian besar terhadap masalah ini. Saya merasa terenyuh melihat banyak transporter dari berbagai penjuru Kota Yogya yang berkumpul untuk menyampaikan aspirasi dan didengar langsung,” lanjutnya.

 

Suasana pembagian sembako

 

Sementara itu, Ketua Himpunan Bank Perekonomian Rakyat Syariah (Himbarsi) DPW DI Yogyakarta, Mardiyana mengungkapkan dalam rangka Peringatan Hari BPRS Indonesia, Himbarsi DPW DIY memberikan bantuan sembako kepada 100 penggerobak sampah di Kota Yogyakarta. Bantuan ini diberikan sebagai bentuk kepedulian dan dukungan nyata terhadap mereka yang telah bekerja keras sebagai ujung tombak penanganan sampah di masyarakat.

 

“Saat ini isu yang ada di masyarakat kan tentang kebersihan, dan mereka adalah para pejuang karena kebersihan adalah bagian dari iman, juga berkaitan erat dengan kesehatan,” katanya.

 

Mardiyana juga menambahkan bahwa permasalahan pengelolaan sampah telah lama menjadi perhatian, termasuk Pemerintah Kota Yogyakarta. Oleh karena itu, dalam program 100 hari Wali Kota Yogyakarta, pihaknya berupaya memberikan kontribusi serta dukungan kepada para penggerobak. (Chi)