NYALAKAN LAMPION DI JEMBATAN AMARTO KLERINGAN WALIKOTA KENALKAN TEMPAT REKREASI BARU
Kawasan jembatan Kleringan beberapa tahun lalu merupakan daerah kumuh dan tidak terawat. Namun dengan hadirnya jembatan Amarto dan revitalisasi daerah sekitarnya dengan dibangunkan taman dan tempat beraktivitas warga wilayah ini, kini memiliki daya tarik sendiri. Bahkan Walikota Yogyakarta mengajak 8 pimpinan Bank yang beroperasi di Kota Yogyakarta untuk merasakan suasana malam di bawah jembatan Amarto sambil menikmati cahaya lampu kendaraan yang lalu lalang dan lampu taman serta lewatnya kereta diatas rel kereta (tetek sepur) Kewek Kleringan Yogyakarta.
Walikota Haryadi Suyuti mengatakan selama orang hanya mengeanl Malioboro,Tugu, Titik Nol dan Alun-Alun. “Sekarang saya perkenalkan satu objek rekreasi baru yang cukup asri dan cantik, khusunya pada saat malam hari. Udaranya cukup segar, karena berada di pinggir sungai Code. Apalagi bisa melihat kereta yang sedang langsir,” ujar Walikota saat acara pemasangan dan penyalaan lampion hari ulang tahun Kota Yogyakarta ke -258 tahun yang dipasang di sepanjang jembatan Amarto Kleringan Yogyakarta.
Penyalaan lapion ini dilakukan walikota Yogyakarta didampingi 8 pimpinan Bank yang beroperasi di wilayah Kota Yogyakarta seperti Bank Jogja, Bank BPD, BRI, BNI, BCA, Muamalat, BTN, dan Mandiri. Walikota mengatakan rencananya akan dipasang sebanyak 50 buah lampion di 13 titik yang tersebar di wilayah kota Yogyakarta.
Walikota menambahkan pemasangan lampion HUT Kota Jogja ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan hari ulang tahun kota Yogyakarta, yang puncak acaranya pada tanggal 07 Oktober 2014 nanti yakni digelarnya Pisowanan Agung diawali dari Taman Parkir Abu BAkar Ali ke Pagelaran Kraton Yogyakarta.
Walikota berharap warga masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya dapat memanfaatkan momentum ini sebagai ajang rekreasi dan bergembira bersama warga Yogyakarta menyambut ulang tahun kotanya
Sementara itu, Aman Yuriadijaya, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Kota Yogyakarta menjelaskan lampion yang dipasang berbentuk lambang Segoro Amarto, diartikan sebagai sebuah semangat gotong royong warga Yogyakarta untuk memajukan Kotanya. Arti lain lampion menurut Aman yakni adanya barang berupa lampion yang merupakan produk hasil kegiatan masyarakat. “Selain itu juga ada lampu yang bisa dinikmati siang maupun malam. Berarti ada keindahan, ada aktivitas yang terus menyala siang dan malam dari warga Jogja untuk membangun wilayahnya,” terang Aman.
Aman juga menerangkan bahwa di hari ulang tahun Kota Yogyakarta tahun ini ada peran serta masyarakat seniman perupa yang memamerkan karya seninya di ruang terbuka sepanjang Malioboro. “Salah satunya adalah gembok cinta di Titik Nol Kilometer,” ujar Aman. Selain itu, ada Pesta Rakyat di 45 Kleurahan sekota yang sudah digelar.
Acara pemasangan dan penyalaan lampion ini dimeriahkan dengan persembahan tari Bayangkari dari para seniman Jogja. Hadir dalam acara ini para kepala SKPD di lingkungan Pemkot, para Camat, Lurah dan tamu undangan dari perbankan.(@mix)