Safari Tarawih ke Wilayah, Wali Kota Sosialisasikan Program Prioritas Pembangunan

Danurejan - Safari Tarawih menjadi satu cara bagi Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo untuk menyosialisasikan program prioritas pembangunan daerah.
Seperti halnya yang dilakukannya pada Selasa (18/3/2025) di Masjid Ukhuwah Islamiyah Bausasran. Pihaknya menyampaikan tiga hal utama yang tengah diupayakan dapat berjalan optimal dalam 100 hari kerja pertamanya bersama Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan.
"Ini memasuki hari ke-25 Dan InsyaAllah dalam 75 hari ke depan persoalan sampah, terkait pembersihan Depo sampah hingga optimalisasi peran penggerobak di 45 kelurahan bisa berjalan," ujarnya.

Hasto mengajak warga masyarakat untuk turut serta berperan dalam penanganan sampah di Kota Yogya. Dengan tidak membuang sampah secara liar di pinggir jalan.
"Silakan buang sampahnya di Depo atau bisa juga lewat penggerobak. Nanti para penggerobak itu juga akan dijadwalkan siapa saja jatahnya pagi atau siang, supaya tidak antre di pinggir jalan," terangnya.
Kemudian yang kedua, lanjut Hasto adalah terkait akses air bersih. Bagi warga masyarakat di Kota Yogya bisa mendapatkan harga khusus Rp 500 ribu pemasangan air PDAM untuk 2.000 sambungan pertama sejak harga tersebut diumumkan.
"Selanjutnya yang ketiga adalah kesehatan, nantinya program satu kampung satu bidang juga akan segera dimulai. Untuk memastikan tiga sasaran utama yaitu anak-anak, ibu hamil dan lansia terjamin kesehatannya," tambahnya.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi kepada jemaah Masjid Ukhuwah Islamiyah Bausasran, yang secara aktif menjadikan masjid sebagai salah satu pusat kegiatan masyarakat dan melibatkan anak-anak muda.
Pada Safari Tarawih tersebut juga diserahkan bantuan sebesar Rp 10 juta dari Pemkot Yogyakarta untuk rehab masjid serta 50 eksemplar buku dari Perpustakaan Kota. Kemudian uang tunai dari Baznas Kota Yogya Rp 2 juta serta Mushaf Al Quran dari Kementerian Agama Kota Yogya.

Sementara itu Takmir Masjid Ukhuwah Islamiyah Bausasran Bambang Sartono mengatakan, masjid tersebut dibangun pada tahun 1968 secara swadaya oleh masyarakat, yang sampai saat ini masih aktif mengadakan berbagai kegiatan dari pengurus serta remaja masjid.
"Selain untuk kegiatan jemaah dari warga sekitar, di masjid ini juga sering disambangi para musafir ataupun pendatang karena lokasinya yang juga berdekatan dengan Stasiun Lempuyangan. Begitu juga dengan para siswa SMPN 15 yang menjadi tetangga dekat, di siang ataupun sore solat berjamaah di sini," katanya.
Pihaknya juga mengucapkan terima kasih atas silaturahmi dan bantuan yang disalurkan ke Masjid Ukhuwah Islamiyah Bausasran. Serta berkomitmen untuk turut serta mendukung program pembangunan di Kota Yogya. (Jul)
