One Day One Ons  Bantu Warga Kurang Mampu Lewat Sedekah Beras

UMBULHARJO - Perhatian terhadap lansia tidak hanya dilakukan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta. Namun di Masjid Bani Ismail Kampung Sorosutan juga ikut memperhatikan lansia. salah satunya dengan program one day one ons (ODO). 

Takmir Masjid Bani Ismail, Jaya Suryadi mengungkapkan, pada pemberian sedekah ini diberikan kepada kategori kurang mampu bukan lansia. 

Setiap hari akan dikumpulkan sedekah minimal Rp. 1.000 dan setiap bulan sedekah yang dikumpulkan akan ditukar menjadi beras sebanyak 3,5 kuintal dan dibagikan ke penerima manfaat. “Dana yang terkumpul rata-rata hingga Rp 3,5 juta atau sebanyak 3,5 kuintal beras selama sebulan yang diberikan ke penerima manfaat sebanyak 120 orang,” jelas Jaya saat ditemui.

Takmir Masjid Bani Ismail, Jaya Suryadi saat diwawancarai.

Selain program ODO dan kegiatan beribadah, Masjid Bani Ismail juga menyelenggarakan kajian lansia dan pemberian sembako satu bulan sekali yang diberikan kepada lansia dhuafa di wilayahnya. “Kita rutin memberikan satu bulan sekali bantuan berupa sembako bagi 12 lansia di Kampung Sorosutan,” katanya. 

Ia berharap, momentum silaturahmi ini tidak hanya saat bulan Ramadan saja, tetapi bisa pada kegiatan shalat jumat. “Kedatangan pemerintah sangat menyentuh masyarakat. Mereka senang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan. Dimana bantuan yang diberikan pemerintah sudah kami pergunakan untuk pembangunan fisik masjid seperti pembenahan kamar mandi, kanopi dan keramik,” ungkapnya.

Selaras dengan hal tersebut, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo juga mengajak warga Sorosutan untuk memperhatikan para lansia yang ada di wilayah. 

Pihaknya menjelaskan, tiga bulan sekali pemerintah akan melakukan pemeriksaan gratis bagi lansia. Selain itu, sesegera mungkin akan direalisasikan program satu kampung satu tenaga kesehatan. 

Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo berfoto bersama pengurus Masjid dan Pemuda Masjid Bani Ismail usai kegiatan Tarawih.

“Harapan kami, para lansia tidak bingung lagi masalah pemeriksaan kesehatannya gratis. Apalagi pemerintah memiliki program bahwa yang belum memiliki BPJS Kesehatan yang merupakan warga Kota Yogyakarta, maka BPJSnya akan ditanggung pemerintah,” jelas Hasto saat memberikan tausiyah pada Safari Tarawih di Masjid Bani Ismail yang berada di Jalan Sidokabul No.55, RW.07, Kelurahan Sorosutan Kemantren Umbulharjo Yogyakarta, Kamis (20/3).

Ia berharap, dengan berbagai program pemerintah yang melibatkan seluruh stakeholder di Pemerintah Kota Yogyakarta akan membantu kesejahteraan masyarakat Kota Yogyakarta.

Dalam kesempatan ini, Hasto juga menghimbau masyarakat untuk peduli memilah sampah mulai dari diri sendiri. Pemerintah akan mengupayakan sebelum Lebaran, sampah yang ada di 46 depo di Kota Yogyakarta bersih tanpa tersisa. 

“Dalam 100 hari kerja, kami pemerintah akan mengupayakan sampah di 46 depo akan bersih sebelum Idul Fitri. Tentunya hal ini juga harus didukung dari masyarakat. Jika sudah bersih, saya nyuwun untuk buang sampah di tempat yang sudah disediakan jangan di tempat liar/pinggir jalan,” ujarnya.

Hasto juga menyempatkan bertegur sapa dengan warga Sorosutan.

Pihaknya juga tengah mengerahkan posko darurat sampah yang dijaga oleh Satuan Polisi Pamong Praja selama 24 jam. “Posko darurat sampah di Kota Yogyakarta ini ada sembilan titik. Untuk warga Sorosutan harapannya mengumpulkan sampah ke penggerobak yang akan dibawa ke depo Nitikan dan Kranon,” jelas Hasto.

Bahkan Hasto menjelaskan, pendaftar penggerobak yang tadinya hanya 600 penggerobak sekarang naik menjadi 1026 penggerobak. Hal ini membuktikan warga Kota Yogyakarta sangat peduli dengan kebersihan Kota Yogya. (Hes)