PEMKOT UJI COBA KENDARAAN WISATA KAWASAN AAU, TAMAN SARI, DAN AAS PADA PELAKSAAN SEKATEN
Pemerintah Kota Yogyakarta akan melakukan uji coba transportasi dalam kawasan Alun Alun Utara Keraton Yogyakarta dan Alun-Alun Selatan selama pelaksanaan Pasar Malam Sekaten berlangsung. Rencananya akan ada kendaraan yang melayani pengunjung atau para wisatawan untuk berputar putar di kawasan Alun Alun Utara, Taman Sari, dan Alun – Alun Selatan. Demikian ungkap Walikota H. Haryadi Suyuti ditemui saat pemancangan Pathok Sekaten tahun Ehe 2014 di Alun-Alun Utara Kota Yogyakarta, Sabtu,(25/10).
Haryadi menjelaskan, uji coba kendaraan ini bukan merupakan bagian dari kegiatan Sekaten tetapi merupakan uji coba yang dilaksanakan senyampang dengan pelaksanaan Sekaten. “ ini bukan bagian dari Sekaten. Tetapi uji coba ini senyampang dengan pelaksanaan Sekaten, “ujar Haryadi. Haryadi menambahkan uji coba ini bisa saja dilakukan pada siang, sore ataupun malam hari.
Untuk pelaksaan PMPS itu sendiri, Haryadi meminta doa restu masyarakat Yogyakarta agar sekaten yang bertemakan Budaya, Religi, dan Ekonomi ini berjalan dengan lancar. Seperti halnya tahun-tahun sebelumnya, panitia tidak memungut biaya sepeserpun untuk masuk ke area sekaten. Hal ini, sejalan dengan spirit sekaten itu sendiri yakni syiar agama dan arena hiburan bagi masyarakat.
Untuk memberikan kenyamanan bagi pengunjung sekaten, area PMPS dibebaskan dari kendaraan mobil dan bus. “Kendaraan bus tidak boleh masuk area sekaten. Semua parkir di taman parker Ngabean atau tempat lain,”tegas Haryadi.
Ditanya tentang target penghasilan dari pelaksaan sekaten walikota mengatakan yang paling diutamakan bukanlah target pendapatan. Tetapi memberikan hiburan kepada masyarakat.
Senyampang dengan rencana Pemkot Yogyakarta untuk mengadakan uji coba alat transportasi yang menghubungkan Alun-Alun Utara, Taman Sari dan Alun-Alun Selatan, GBPH Hadiwinoto mengatakan tahun mendatang arus wisata akan ditata lebih baik lagi. Arus wisata dari Kratan Yogyakarta akan keluar melalui Magangan menuju ke pasar Ngasem. Di pasar Ngasem para wisatawan akan menikmati kuliner , berbelanja souvenir dan kerajinan, kemudian berlanjut ke Taman Sari.
Menurut Hadiwinoto, para wisatawan tidak akan berbalik arah menuju ke Alun-Alun Utara lagi, seperti yang terjadi saat ini. Maka, untuk mewujudkan itu, Hadiwinoto berharap Pemerintah Kota menyiapkan kendaraan khusus. “Kita harapkan Kota ( Pemkot Yogyakarta) mempersiapkan kereta kelinci dari Sompilan ke parkiran Bank Indonesia dan dari parkiran utara Ngasem bekas pengolahan limbah menuju parkir Ngabean,” ujar Hadiwinoto.
Menurut Hadi, adanya alat transportasi wisata ini dapat memberi fasilitas kegiatan bagi para pemuda yang selama ini melakukan aktivitas parkir di jalanan.
Gusti Hadi juga berharap Sekaten juga memberikan sesuatu yang khas bagi pengujung. Kehadiran telur merah (ndog abang) merupakan daya tarik tersendiri bagi pengunjung sekaten. Untuk itu, Hadiwinoto berharap para UKM melakukan inovasi dengan membuat souvenir khas sekaten berbentuk nDog Abang dari kayu dan bahan dasar lain. “Selain orang makan ndog abang sesungguhnya, mereka juga membawa pulang souvenir ndog abang yang terbuat dari kayu,” tambah Hadiwinoto.
Pelaksanaan pasang pathok sekaten tahun Ehe 1948/1436 H/2014-2014 ditandai dengan pemancangan pathok , diawali Walikota Yogyakarta dan diikuti oleh Dandim 0734 Yogyakarta, Kapolres Yogyakarta, Ketua DPRD Kota Yogyakarta, dan Sekda Kota Yogyakarta. Pasang Pathok juga diisi dengan kesenian tari dan sholawat. (@mix)