ARMADA AKDP, AKAP MAUPUN DALAM KOTA DI YOGYAKARTA AMAN
Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak berdampak kesemua lini, tidak terkecuali dengan angkutan umum di Kota Yogyakarta. Damapak yang ditimbulkan dari naiknya harga BBM ini dirasakan para penumpang, baik penumpang antar kota dalam Propinsi, (AKDP) maupun AKAP (Antar Kota Antar Propinsi), yang akan dan dari Kota Yogyakarta ke tempat lain. Pemandangan di Terminal Giwangan Yogyakarta tampak sepi, sesekali ada beberapa armada bus tampak lalu lalang namun bisa dihitung dengan jari.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta, Wirawan Haryo Yudo, ditemui di sela-sela memantau armada di kawasan terminal Giwangan Yogyakarta Rabu (19/11) menjelaskan, aksi mogok angkutan yang dilakukan oleh awak angkutan ini sangat dirasakan oleh para pengguna jasa yang setiap harinya menggunakan angkutan umum, namun menurut Yudo, para penumpang dimohon tidak panik, sebab selain awak armada masih melayani penumpang ke masing-masing tujuan, tarip yang dikenakan masih bisa ditolelir.
“Para penumpang mestinya harus memalumi dengan kenaikan harga BBM ini, dengan memberikan sedikit lebih dari hari biasanya untuk membeli tiket maupun membayar ongkos. Dari pantauan yang kami lakukan para awak armada menarik ongkos masih taraf kewajaran. Menurut anjuran Pemerintah diperbolehkan sampai dengan sepuluh persen, namun perusahaan otobus mempunyai kebijakan yang masih kooperatif”, katanya.
Ditambahkan Yudo, diterminal Giwangan Yogyakarta sudah disediakan bebepa angkutan untuk mengantispasi apabila benar-benar tidak ada angkutan yang beroprasi. Pihaknya mengaku telah mempersiapkan armada dari Pemeintah Kota, Kodim, Polres maupun dari Damri yang siap untuk dioprasikan.
“Untuk transportasi dalam kota, kita sangat terbantu oleh Trans Jogja, warga masyarakat boleh mengakses angkutan tersebut untuk berbagai tujuan dalam kota, namun di terminal Giwangan armada-armada Bus tetap masih ada yang beroprasi jadi tidak perlu panik dan ini akan berlangsung sampai dengan aksi selesai dilakukan para awak armada”, tandas Yudo
Yudo mengaku, meskipun suasana di terminal Giwangan lengang dan aktivitas menurun, namun aktivitas untuk awak armada tetap berjalan seperti biasanya, dan tetap melayani para penumpang.