KOMISI I DPR RI KUNJUNGI PEMKOT JOGJA

Komisi I DPR RI mengadakan kunjungan kerja spesifik ke Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan kerja sama Pemkot Yogyakarta dengan negara-negara sahabat dalam kerangka  sister city. Kunjungan diterima oleh Walikota Yogyakarta, H Haryadi Suyuti di Ruang Utama Bawah Balaikota, Jumat (21/11).

Dalam kunjungan ini Komisi I DPR dipimpin oleh Wakil Ketuanya  Tantowi  Yahya diikuti oleh sejumlah anggota yakni Meutia Viada Hafid, Bobby Aditio Rizaldi, Biem Triyani Benjamin, Djoko Udianto, Muhammad Syafrudin dan Kartika Yudhisti.

Tantowi Yahya dalam sambutannya mengatakan, kunjungan spesifik ini terkait dengan program legislasi nasional yakni rencana amanedemen dua Undang-undang yaitu UU Hubungan Luar Negeri dan UU Perjanjian Luar Negeri. Dua UU ini adalah payung hukum pelaksanaan kerja sama pemerintah di Indonesia dengan pihak luar negeri.

“Kami ingin mengetahui tentang kerja sama ini, manfaatnya apa, masalah yang terjadi apa, sehingga bisa menjadi acuan manakala akan mengadakan kerja sama dengan pihak luar negeri nantinya” Kata Tantowi Yahya.

Sementara itu, Walikota Yogyakarta menjelaskan sampai saat ini Pemerintah Kota Yogyakarta telah melaksanakan kerja sama sister city dengan 7 kota dari 6 negara, yakni Kota Ganbuk Gu Korea, Kota Hue Vietnam, Kota Baalbek Libanon, Distrik Commewijne Suriname, Georgetown Penang Malaysia, Kota Wuhan dan Kunming Cina.

Kerja sama yang dilaksanakan menggunakan letter of Intent (LoI), belum menggunakan Memorandum Of Understanding (MoU) karena memerlukan proses yang panjang di Kementrian Luar Negeri, lebih banyak kerjasama people to people atau bussines to bussines dan tidak terlalu formal.

“Program ini kami laksanakan untuk memudahkan pelaksanaanya, tidak ribet yang terpenting adanya pengertian di masing-masing pihak dan kerjasama dapat berjalan dengan lancar” kata Haryadi Suyuti.

Ditambahkan, kerjamasa yang dilakukan berbentuk pengiriman personil untuk magang di suatu kota dalam waktu sekitar tiga bulan dengan tujuan bisa belajar lebih banyak dan terjadi perubahan mindset sebagai bentuk investasi sumber daya manusia. (hg)