Luncurkan Mobil ACLC di Taman Pintar , KPK Ingin Cetak Generasi Muda Anti Korupsi

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menempatkan  sebuah mobil bus yang dilengkapi dengan perangkat komputer di Taman Pintar Yogyakarta. Bus berwarna hitam yang juga dilengkapi peralatan sound system, dispenser air minum isi ulang, meja instruktur dan full AC itu nantinya akan dijadikan sebagai pusat pembelajaran anti korupsi atau Anti Corruption Learning Center (ACLC) di Kota Yogyakarta.

Direktur Pendidikan dan Layanan Masyarakat  ( Dikyanmas) dari Deputi Pencegahan KPK, Deddie A. Rachim menjelaskan bis ACLC itu dilengkapi 10 perangkap komputer untuk peserta dan instruktur pembelajaran. Komputer ini berisikan berbagai informasi  tentang apa saja yang dikategorikan sebagai perilaku korupsi, termasuk permainan (games) bermuatan nilai nilai  anti korupsi. Diddie berharap pembelajaran tersebut dapat menanamkan  pentingnya perilaku jujur dan berintegritas di kalangan generasi muda.

Ditambahkan sasaran utama pembelajaran ini adalah para kaum muda."Misi penanggulangan kejahatan korupsi secara preventif di Indonesia, menjadi alasan  utama mengapa tema pembelajaran anti korupsi  ini sangat penting dan perlu segera disosialisasikan kepada generasi muda khususnya tingkat pelajar," ujar Deddie.

Deddie menuturkan  bus ACLC itu akan beroperasi selama setahun ke depan di Kota Yogyakarta. Penempatan bus ini juga berkaitan erat dengan Yogyakarta khususnya kelurahan Prenggan Kotagede yang dijadikan KPK sebagai pilotting  project untuk pencegahan korupsi berbasis keluarga.

Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti saat peluncuran Bus ACLC, Senin,( 24/11/14) berterima kasih kepada KPK yang menempatkan bus ACLC di Taman Pintar. Dikatakan, korupsi dalam domain KPK  terdapat  domain pencegahan. Dan di dalam domain pencegahan ada pendidikan. Pada domain ini masyarakat dididik untuk mencegah korupsi melalui  sebuah sistem. Walikota berharap masyarakat dapat memahami dan membangun sikap yang lebih baik  terhadap sebuah penyelenggaraan anti korupsi.

Walikota menambahkan kehadiran bis ACLC di Taman Pintar sejalan dengan misi Taman Pintar Yogyakarta yakni mencerdaskan dan menyenangkan. “KPK disini tampil dalam wajah pendidikan.  Demikian pula dengan Taman pintar yang memiliki motto mencerdaskan dan menyenangkan.  Sehingga ada interaksi dan kerelasi antara keduanya,” ujar Walikota. Walikota berharap pendidikan  anti korupsi berbasis keluarga dan budaya yang dimotori oleh KPK di kelurahan Prenggan  menjadi nilai yang tumbuh di tengah  masyarakat untuk membentengi diri dari  tindakan korupsi.

Pada kesempatan itu, Kepala Kantor Taman Pintar Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan selain peluncuran bus antikorupsi ini akan dibangun pula  sebuah wahana baru, yakni zona pendidikan antikorupsi yang berada di lantai dua Taman Pintar. Bus ACLC ini akan dibuka untuk masyarakat umum di hari Sabtu dan Minggu.

Salah seorang siswi SMA 8 Yogyakarta, Pratista Argyanti Alsari yang ikut mencoba bermain games anti korupsi dan membrowsing konten yang ada di computer bis ACLC  ikut memberikan komentarnya. Menurut Pratista  kehadiran bis ACLC di Taman Pintar ini berdampak positip bagi dirinya dan anak muda seusianya. Karena mereka dapat mengetahui apa itu korupsi dan apa saja perbuatan yang termasuk dalam tindakan korupsi dan bagaimana mencegahnya. Dirinya berharap generasinya akan menjauhi semua tindakan yang mengarah kepada korupsi, karena sangat merugikan bangsa dan negara. “ Menyenangkan. Ada gemenya yang cukup menarik. Ada banyak informasi tentang korupsi. Ini sangat bermanfaat bagi kami, untuk mengetahui apa itu korupsi dan bagaimana pencegahannya,” ujar Pratista. (@mix)