GEMPA 5,9 SR HANTAM JOGJA, 11 WARGA TAMAN TERLUKA RATUSAN  RUMAH RATA TANAH

Warga masyarakat Kampung Taman lari berhamburan keluar rumah, sesaat terjadi goncangan keras akibat gempa bumi dengan kekuatan 5,9 skala richter melanda Yogyakarta dan sekitarnya, Minggu, 30 November 2014, pukul 15.30, WIB.  Terdengar teriakan panik minta tolong dari  ibu dan anak-anak. Bunyi kentongan bersahutan dan teriakan meminta  warga untuk keluar rumah, menjauhi bangunan tembok  dan mencari  tanah lapang. “ Gempa..gempa..gempa..! Ayo, semua keluar rumah. Cepat lari ke  tanah lapang. Jauhi  gedung dan tembok, Jangan lupa  anak-anak dan orang jompo..Ayo,cepat..cepat.. cepat.,” teriak warga  melalui pengeras suara milik Rukun Warga yang masih kokoh berdiri.

Tidak kurang dari 5 menit  beberapa orang berseragam  abu-abu dipadu oranye dengan tulisan di dada KTB  telah sigap mengarahkan warga menuju tanah lapang di Pelataran Taman Sari, kelurahan Patehan Kecamatan Kraton Yogyakarta.  Ada sebagian mereka mendirikan tenda, ada yang mencari korban  ke rumah warga.  Sesaat kemudian beberapa korban mulai dievakusi dengan tandu menuju tenda. Di sana sudah ada tim medis yang dikomandani Ibu C. Arie Broto dan Ibu Sukardi lengkap dengan peralatan medisnya.  Korban sebagian besar terluka akibat  terkena reruntuhan bangunan. Ada yang patah tulang, dan yang luka sobek. Setelah mendapat perawatan di lokasi  sebagian korban langsung dirujuk ke rumah sakit.  Di bagian lain, dekat sekitar Pos Ronda ada sebagian ibu  sibuk di dapur umum untuk menyiapkan makanan bagi para korban, warga dan petugas.

Warga yang sedang panik kembali dikejutkan dengan pengumuman telah terjadi kebakaran akibat  hubungan arus pendek di salah satu rumah warga di RT.33,  Para petugas dan warga diminta untuk memadamkan api. Petugas pemadam  kebakaran dari  Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Yogyakarta  dihubungi. Tidak lama berselang, 1 unit mobil pemadam kebakaran lengkap dengan petugas  datang ke lokasi. Dengan dibantu warga api akhirnya dipadamkan tidak kurang dari 1 jam.

Berdasarkan data yang dihimpun tim KTB, akibat gempa berkekuatan 5,9 skala richter itu tercatat tidak ada korban meninggal dunia,   sebanyak 11  orang  terdiri anak-anak, ibu hamil dan lansia mengalami  luka, dan patah tulang, ratusan rumah rusak berat, 1 buah  rumah terbakar, dan kerugian harta benda ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.  Inilah sekilas gambaran kegiatan simulasi penanggulangan bencana Kampung Tanggap Bencana  (KTB) di wilayah  Kampung Taman, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton Kota Yogyakarta, Minggu, (30/11) sore.

Ketua Kampung Tanggap Bencana Taman, Sigit Agung PCK  saat ditemui di lokasi menjelaskan  kegiatan simulasi penanggulangan bencana alam gempa bumi dan bahaya kebakaran bertujuan  menumbuhkan  rasa percaya diri dan kesigapan  masyarakat  dalam menghadapi bencana yang akan terjadi. “Ketika bencana gempa bumi yang begitu dasyatnya di tahun 2006 lalu di Yogyakarta terjadi lagi, paling tidak, kita sudah  siap dan tahu  apa yang harus kita lakukan. Baik itu masyarakatnya dan juga para petugasnya,”  jelas Agung.  Agung berharap dengan adanya simulasi ini dapat memberikan gambaran kepada semua pihak tentang fungsi dan peran masing-masing, sehingga apabila terjadi bencana, semua pihak cepat bergerak dan setidaknya dapat meminimalisir  jatuhnya korban.

Agung menjelaskan simulasi yang diikuti sekitar 400 warga dari 3 Rukun Warga (8,9,10) dan 15 Rukun Tetangga itu berjalan baik dan sesuai dengan rencana. Hal ini menurutnya karena  tingkat pertisipasi warga sangat tinggi. “Semuanya berjalan sesuai rencana dan baik. Ini karena partisipasi masyarakat yang luar biasa. Hampir semua mengondisikan seperti terjadi bencana sesungguhnya,” ujar  Agung. Ketua KTB Taman itu, menambahkan Kampung Taman merupakan salah satu dari 25 kampung   yang ditetapkan untuk menjadi kampung tanggap bencana di Kota Yogyakarta.  Ke depan, Agung berencana akan  mengajukan proposal kepada Pemerintah Kota melalui  BPBD Kota Yoyakarta  untuk mengadakan simulasi Tanggab Bencana, minimal 2 kali dalam setahun.

Untuk kegiatan simulasi  KTB  Taman berkoodinasi langsung dengan Muspika  dibawah arahan Camat Kraton Yogyakarta. Hadir dalam simulasi itu,  Danramil Kraton, Kapolsek Kraton, Lurah Patehan Drs. Sukardi, Ketua LPMK Kelurahan Patehan Sutariyoko ,  Perwakilan  Tagana DIY dan Badan Penanggulangan Bencana Kota Yogyakarta.

Sementara itu, Sekretaris Camat Krataon Wododo, usai kegiatan simulasi memberikan kementarnya. Menurutnya simulasi itu berjalan sukses sesuai dengan harapan. Widodo mengapresiasi segenap warga Kampung Taman dan pengurus Kampung Tanggap Bencana (KTB)  Taman  untuk menggelar acara tersebut.  Widodo berharap kegiatan ini memberikan dampak positip bagi warga untk mengenal bagaimana cara menyelamatkan diri apabila terjadi bancana alam dan kebakaran.  Begitu pula dengan personil yang berada di KTB sudah paham dengan ketugasan, peran dan fungsinya masing-masing. “Kita tidak berharap bencana itu akan datang, tetapi skiranya harus datang, paling tidak masyarakat sudah paham bagaimana menyelematkan diri dan orang lain.  Pihaknya akan akan terus memberikan dukungan terhadap KTB dengan segala programnya untuk masyarakat. (@mix)