Kebakaran, Warga Karanganyar Behamburan

Sebagai perwujudan Kampung Tanggap Bencana (KTB) Yogyakarta, ribuan warga Karanganyar Kelurahan Brontokusuman, Kecamatan Mergangsan Yogyakarta mengikuti simulasi tanggap bencana yang di gelar atas kerjasama antara BPBD Kota Yogya, Koramil dan masyarakat.  Hal ini penting untuk menyiagakan warga dalam menghadapi bencana mengingat Kelurahan Brontokusuman tergolong  padat penduduk dan rumah warga saling berdekatan.

Para warga yang tergabung dalam komunitas tanggap bencana dengan sigap menyelamatkan dan menandu para korban yang terdiri dari para ibu, anak-anak, dan lansia. Para korban tersebut selanjutnya di bawa ke titik yang aman. Namun untuk korban luka berat seperti patah tulang, luka di bagian kepala, segera diberikan pertolongan pertama dan kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat.

Lurah Brontokusuman, Pargiat mengatakan kegiatan tersebut merupakan simulasi bencana yang tujuannya memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mempersiapkan sedini mungkin tentang apa yang harus di lakukan oleh masyarakat jika nantinya kampung mereka mengalami musibah kebakaran dan gempa.

“Dipilihnya simulasi kebakaran dan gempa karena memang wilayah Karanganyar berpotensi terjadi kebakaran, ini bisa dilihat dari kepadatan penduduk dan rumah mereka saling berdekatan.  Jadi di banding dengan simulasi banjir, simulasi kebakaran jauh lebih penting, namun pada prinsipnya apa yang sudah di lakukan dapat praktekkan di berbagai macam bencana” katanya di saat mengikuti simulasi bencana, Minggu (30/11)

Di skenariokan salah satu warga yang sedang memasak lupa mematikan kompornya. Seketika itu api membesar dan membakar seluruh isi rumah. Namun karena kesigapan warga yang melakukan pemadaman api dengan apar dan ada salah satu warga yang menghubungi BPBD maka rumah tersebut berhasil di padamkan dan korban berhasil di evakuasi.

Dalam simulasi bencana tersebut, tampak kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman yang dapat sewaktu-waktu datang. Masyarakat juga menyiapkan kendaraan evakuasi, ambulan dan juga dapur umum untuk keperluan pengungsi. Selain itu masyarakat juga melakukan latihan memberikan pertolongan pertama pada korban. (Han)