Seluruh Pedagang Pasar Tradisonal Se Kota Yogya Kenakan Pakaian Tradisional Tiap Kamis Pahing

Hari ini kamis (4/12) adalah hari yang tidak biasa di Kota Yogya karena seluruh pedagang di 31 pasar tradisional se Kota Yogya menggunakan pakaian tradisional sebagai seragam mereka dalam melayani pembeli. Salah satu pasar tersebut adalah Pasar Talok yang ada di Gendeng Baciro Gondokusuman, Yogyakarta.

Menurut Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (Dinlopas) Kota Yogya Maryustion Tonang penggunaan pakaian tradisional tersebut adalah salah satu wujud para pedagang untuk melestarikan budaya Jawa. “Ini merupakan komitmen para pedagang jika setiap Kamis Pahing semua pedagang pasar tradisional yang ada di Kota Yogya menggunakan pakaian tradisional” katanya.

Meskipun baru sekedar imbauan, lanjut Tion namum hal tersebut sudah mendapat respon yang positif dari para pedagang, ini di buktikan dengan banyaknya para pedagang yang sudah menggukan pakaian tradisional saat berjualan.

“Selain di pasar Talok, di pasar Serangan sudah ada 90% pedagang mengenakan pakaian tradisional, sedangkan di pasar Legi sudah 92% pedagang. Di pasar Gedong Kuning sudah 95%” ujar Tion.

Ia berharap dengan komitmen para pedagang tersebut dapat mendukung Kota Yogya sebagai Kota Wisata sekaligus sebagai implementasi keistimewaan Yogyakarta. “Semoga ini bisa menjadi salah satu ikon Kota Yogya, karena visinya adalah ingin mewujudkan pasar tradisional sebagai salah satu ikon wisata di Kota Yogya, kalau bukan kita siapa lagi” katanya.

Sementara itu Ketua Peguyuban Pasar Talok, Sri Sudiyantimengatakan jika hari ini adalah hari pertama para pedagang pasar talok menggunakan pakaian tradisional. “Penggunaan pakaian tradisional untuk pedagang di pasar tradisional sudah disampaikan melalui surat edaran Kepala Dinlopas Kota Yogya, untuk kedepannya setiap Kamis Pahing kami akan selalu menggunakan pakaian adat, dan rencananya kami akan membuat seragam untuk di pakai pada setiap Kamis Pahing” Ujar Sri

Hal senada di katakan Suharti, salah satu pedagang di pasar tersebut. Ia mengaku tidak keberatan jika setiap Kamis Pahing dirinya harus menggunakan pakaian tradisional. “Saya tidak keberatan karena kami sudah terbiasa menggunakan pakaian ini di berbagai kegiatan yang digelar pasar, seperti sarsehan atau saat pentas campur sari” katanya.

Putri salah satu pengunjung mengaku kaget saat dirinya mengunjungi pasar terebut untuk membeli sayuran. “Saya kaget karena para pedagang disini cantik cantik, saya sempat bingung ketika saya mau masuk pasar tersebut, saya kira baru shooting” kata wanita 25 tahun tersebut

Ia menyambut baik dengan adanya hal tersebut. Menurutnya ini adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya jawa dan bisa juga untuk menarik para pembeli. “Justru ini bisa di jadikan daya tarik tersendiri jika ada wisatawan yang berkunjung di pasar ini, dan ketradisionalan dari pasar ini sungguh sangat terasa. Jadi ingat pas jaman dulu.” Pungkasnya. (Han)