NITENI NIROKE NAMBAHI SANGAT BERHUBUNGAN DENGAN PERKEMBANGAN TEKHNOLOGI

Semoga Taman Pintar Yogyakarta senantiasa bermanfaat untuk Bangsa dan negara, dari Yogyakarta untuk Indonesia dan Dunia. Belajar, Belajar dan ayo terus belajar. Kata-kata tersebut merupakan Tulisan Walikota Yogyakarta yang akan di tulis dimonumen Telapak Kaki dan Telapak Tangan di Taman Pintar Yogyakarta. Selain menuliskan Kata-kata Mutiara, Walikota Yogyakarta juga memberikan ukuran telapak Kaki dan tangan. Penulisan kata-kata mutiarara dan pengukuran telapak kaki dan tangan ini dalam rangka enam tahun Taman Pintar yogyakarta. Peringatan tepat enam tahun taman pintar ini selain pemotongan tumpeng oleh walikota Yogyakarta, juga diberikan beberapa penghargaan kepada pengunjung yang kesatu juta, dengan memberikan hadiah berupa uang tunai sejumlah sesuai dengan urutan pengunjung, yakni satu juta, acara yang diperingati secara sederhana ini berlangsung di Gedung Kotak Taman Pintar, Jalan Panembahan Senopati, Selasa (16/12).

Dalam sambutanya Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti Mengatakan, perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang begitu pesat memberikan kesempatan bagi umat manusia untuk menemukan solusi-solusi terbaik dan efektif bagi permasalahn hidup sehari-hari. Berangkat dari pemikiran inilah, Pemerintah Kota Yogyakarta merintis pembangunan sebuah Puast sains dan ilmu pengetahuan bernama taman Pintar, sesuai dengan namanya, Taman pintar dapat menjadi wahana pembelajaran bagi masyarakat untuk lebih mengenal tekhnologi melalui cara yang menyenangkan.
“ Diusia yang ke enam ini saya berharap Taman pintar lebih mengedepankan teknologi yang tepat guna, sehingga bisa mangejawantahkan keinginan tokoh Nasional dibidang Pendidikan Yakni Ki Hadjar Dewantara, dengan Niteni, niroke Nambahi, atau amati, tirukan, modifikasi, sehingga teknologi yang semakin maju ini dapat dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat”, katanya.

Haryadi Berharap, kedepannya taman pintar harus menambah zona-zona, serta berinovasi, menghadirkan zona layanan yang bermanfaat serta mengasah kemampuan motorik, intelegensia, dan efektif sehingga mampu membentuk generasi penerus masa depan yang tidak hanya sekedar cerdas secara akademik, tetapi cerdas, aktif dan berbudi pekerti.

Sementara itu menurut Kepala Taman Pintar, Drs. Yuniato Dwisutono menjelaskan, menjelang akhir tahun ini, Taman Pintar menambah satu lagi sarana pembelajaran. Bekerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Taman Pintar menghadirkan pembelajaran anti korupsi yang terutama menyasar pada generasi muda. Misi penanggulangan kejahatan korupsi secara preventif di Indonesia, menjadi alasan utama mengapa tema pembelajaran ini dianggap sangat penting dan perlu segera disosialisasikan kepada generasi muda khususnya tingkat pelajar. Salah satu wujud kerjasama ini yaitu dengan dipilihnya Taman Pintar sebagai lokasi penempatan 1 (satu) unit bis pembelajaran anti korupsi KPK, Anti Corruption Learning Center (ACLC), pada setiap hari Sabtu dan Minggu.

Ditambahkan Yunianto, bis ACLC dilengkapi dengan 11 (sebelas) perangkat komputer untuk peserta dan instruktur pembelajaran, dimana setiap komputer berisi berbagai informasi antara lain mengenai apa saja yang dapat dikategorikan sebagai perilaku korupsi, termasuk didalamnya games bermuatan nilai-nilai anti korupsi. Diharapkan, pembelajaran tersebut dapat menanamkan pentingnya perilaku jujur dan berintegritas di kalangan generasi muda.