HARYADI DAN IMAM  HADIRI NATAL KARYAWAN PEMKOT JOGJA 2014 DI GRHA PENDAWA

Karyawan Kristiani di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta merayakan Natal bersama tahun 2014  secara sederhana  di pendopo Balaikota  Yogyakarta “Grha Pandawa”, Senin (29/12). Perayaan Natal bersama itu, dihadiri Walikota H. Haryadi Suyuti dan Wakil Walikota Imam Priyono, DP, Anggota DPRD, Danrem 0734 Yogykarta, Sekda Dra. Rr. Titik Sulastri, Ketua TP.PKK Tri Kirana Muslihdatun,  Tokoh Masyarakat dan Agama, Organisasi Masyarakat, dan  karyawan Pemkot Yogyakarta beserta keluarganya.

Perayaan Natal Bersama  itu dibagi dalam dua bagian yakni ibadah natal dan hiburan. Acara diawali dengan  doa dan pujian serta penyalaan lilin yang dilakukan oleh  Dandim 0734 Letkol Inf Renal Alfred Sinaga, Asisten III Sekda bidang  Administrasi Umum MK. Pontjosiwi, Vikep Yogyakarta Rm. Bernardinus Saryanto Wiryaputra Pr, Pendeta Yoseph. Setelah ibadah natal, dilanjut dengan  acara hiburan yang diisi  sambutan dan hiburan kesenian. Meskipun sederhana, kehadiran seniman lawak Yogyakarta, Den Baguse Ngarso dan paduan suara “DE Voice” pimpinan Stev HariS  mampu memberikan suasana ceria dan meriah.

Vikep Yogyakarta Rm. Bernardinus Saryanto Wiryaputra Pr dalam  hikmah natalnya mengajak karyawan Pemerintah Kota untuk menyukuri rahmat yang diberikan Tuhan selama ini. Syukur atas rahmat  keamanan dan kenyaman dalam merayakan Natal 2014. Umat Kristiani juga  patut bersyukur karena  kunjungan sang Ilahi yang yang diwujudkan dalam kehadiran Kanak-Kanak Yesus.  Dalam suasana bersyukur itu, lanjut Romo Saryanto,  kadang-kadang rasa syukur terkoyak dan terlukai oleh peristiwa hidup di tengah masyarakat sebelum atau sesudah natal yang juga dapat  mengoyak  persaudaraan  dan persatuan orang yang bersatu di dalam Tuhan.  “Antara lain,   Akhir akhir ini ada banyak peristiwa yang dialami  masyarakat. Ada orang yang mulai kehilangan pengharapan,  dan mulai konsumsi  barang  terlarang, minuman keras oplosan dan lainnya.  Hal ini  sangat mengoyak perasaan syukur dan menjadi keprihatinan bersama semua umat.

Menanggapi peristiwa hidup itu,  umat kristiani  dan juga para karyawana Pemerintah Kota Yogyakarta  dituntut untuk mengemban tugas misioner dan pejuang   untuk membawa keselamatan bagi  semua baik lewat pengajaran dan penginjilannya. Dan yang paling penting menurut Romo Sar adalah melalui  gerakan nyata dalam hidup  sehari-hari sebagai warga gereja dan masyarakat. “Kita yang telah dicerahkan oleh kehadiran Yesus Kristus  untuk  mampu melihat tanda jaman dan  berjuang terus membela nasib mayarakat kecil, lemah, miskin dan defabel. Singkat kata kita dipanggil  menjadi pejuang persaudaraan sejati,” ujar Romo Sar. Romo Saryanto mengajak umat kristiani untuk berbela rasa, bahu membahu bergandengan tangan mengentaskan orang yang dalam penderitaan,dan  kepahitan hidup. Umat Kristiani juga diharap menjadi pejuang dalam membangun budaya kasih, keanekaragaman, dan dialogis serta bersama memperjuangkan  Indonesia, masyarakat Yogyakarta dan gereja.

Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti menyampaikan ucapan Selamat Natal kepada segenap umat Kristiani khusunya karyawan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Walikota  mengajak umat kristiani yang berada di lingkungan pemerintah Kota Yogyakarta  menjadikan momentum Natal sebagai langkah awal untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas kinerja dalam melayani masyarakat.  Walikota juga  mengajak  umat Kristiani menunjukkan kasih Tuhan bukan saja kepada sesama umat kristiani saja tetapi juga untuk semua umat manusia. “Mari kita pertahankan suasana damai yang telah terpelihara   dengan baik selama ini. Suasana aman, damai, dan penuh persaudaraan adalah modal  yang sangat penting dalam membangun dan memajukan kehidupan bangsa,” ujar Haryadi.  Haryadi juga mengajak umat kristiani mendoakan dan berbagi kasih dengan para korban bencana alam banjir, longsor dan para penumpang pesawat Air Asia yang belum tahu keberadaannya.

Drs. Zenni ketua Panitia Natal Karyawan Pemerintah kota Yogyakarta mengatakan perayaan Natal karyawan Pemkot Yogyakarta memang dibuat sesederhana mungkin dengan memanfaatkan fasilitas yang ada, seperti tempat penyelenggaannya. “Tahun kami menggunakan pendopo Balaikota untuk tempat perayaan. Ini bisa irit banyak dana. Dana bisa dialihkan ke hal lain seperti kegiatan sosial,” ujar Zenni.  Zenni melaporkan bahwa selain kegiatan ibadat dan hiburan bersama, perayaan natal kali ini juga mengumpulkan dana untuk disumbangkan ke korban banjir di Banjarnegara dan panti asuhan. (@mix)