MENSOS HADIR, ANGGOTA KUBE BAUSASRAN CURHAT
Kehadiran Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa ke salah satu tenda PKL di Jl Hayam Wuruk Senin (9/2) benar-benar dimanfaatkan para anggota Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Sejahtera Bausasran untuk ‘curhat’ dan mengucapkan terimakasih atas bantuan yang digelontorkan oleh Pemerintah sehingga upaya pengentasan kemiskinan.
Ditemui pemilik kelompok usaha bersama, Menteris Sosial mendengarkan dengan seksama apa yang menjadi harapan dari para pelaku usaha kecil ditingkat bawah di wilayah Bausasran tersebut. Mereka berharap bantuan modal usaha terus diberikan oleh pemerintah untuk meningkatkan usahanya.
Menteri Sosial mengatakan, kehadirannya ini untuk melihat secara langsung sejauh mana pemanfaatan hibah yang telah diberikan oleh Pemerintah, dari sini nantinya akan merekomendasikan kementerian lain yang juga memberikan dana hibah.
“Usaha ini adalah salah satu bentuk pemanfaatan dana hibah KUBE di perkotaan, selain itu juga ada KUBE pedesaan dengan vairan yang berbeda-beda, dari sini kami nanti akan memberikan rekomendasi untuk kementerian lain yang juga menganggarkan dana hibah” kata Kofifah.
Dijelaskan oleh Khofifah, pada APBN 2015 pemerintah pusat melalui beberapa kementerian menganggarkan dana hibah sekitar Rp85 triliun, untuk dana yang dikelola oleh Kementerian Sosial melalui APBN murni adalah sekitar Rp5 triliun. Jumlah ini masih dimungkinkan ada perubahan besaran dana hibah karena dalam waktu dekat akan ada proses pembahasan anggaran perubahan.
Sementara itu, pemilik warung soto sekaligus Ketua Kube Sejahtera 09 Bausasran Kecamatan Danurejan Junaedi mengatakan, kelompoknya menerima bantuan hibah senilai Rp20 juta. dana yang diterimanya sangat membantu pengembangan usaha yang dikelolanya. Setelah menerima bantuan, ia bisa membeli bahan baku lebih banyak bila dibanding saat belum menerima bantuan.
"Bantuan ini sangat bermanfaat bagi saya , saya bisa membeli daging lebih banyak, sehingga omzet yang saya peroleh juga lebih banyak," katanya yang sudah berjualan soto di lokasi itu selama 10 tahun. Ditambahkan oleh Junaedi, penerima bantuan kelompok usaha bersama di kelompoknya digunakan untuk berbagai usaha antara lain untuk berjualan mi ayam, gudeg, menjahit, toko kelontong, martabak manis, martabak bandung dan usaha laundry.
Pendamping KUBE Kota Yogyakarta, Yosef Widiatmoko menjelaskan, saat ini Di Kota Yogyakarta terdapat 509 KUBE dan usaha sosial ekonomi produktif (USEP), dan semuanya didampingi secara bertahap, tahap I penumbuhan, tahap II bina lanjut, tahap III keswadayaan dan tahap IV kemandirian dengan indikator 10 KUBE yang mengalami pengembangan ada Lembaga Keuangan Mikro. (HG)