Tempa Jiwa Kompetisi Siswa, PT. Asaba dan Tulip Gelar Olimpiade IPA, IPS dan Bahasa

PT. Asaba produsen alat tulis bermerek STAEDTLER dan PT. Tulip Cipta Kreasi bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan  Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional  Republik Indonesia menggelar road show Olimpiade IPA, IPS dan Bahasa di lima kota besar di pulau Jawa. Daerah Istimewa Yogyakarta mendapat kehormatan pertama  menjadi  tuan rumah penyelenggaraan  olimpiade itu. Bertempat di Gedung Olah Raga (GOR) Among Rogo Umbulharjo Yogyakarta, Selasa, (10/02)  sekitar 800 siswa dari target 1000 siswa SMU dan SMK  se-DI. Yogyakarta berkompetisi.

Direktur Utama dan Konsultan Pendidikan dan Konselor PT. Tulip Cipta Kreasi , Yohana E. Hardjadinata saat ditemui di GOR Among Rogo Yogyakarta mengatakan olimpiade itu bertujuan  mengetahui  tingkat penyerapan  dan kualitas siswa sekolah menengah atas. Selain itu  membangun jiwa kompetisi diantara para siswa. Menurut Yohana jiwa kompetisi itu penting ditumbuhkan untuk membiasakan anak siap menghadapi tantangan atau masalah yang ditemui. “Dengan kompetisi siswa memiliki semangat untuk bekerja keras dan berpikir cerdas dalam memperjuangkan atau meraih sesuatu,” ujar Yohana.

Yohana menambahkan olimpiade yang diawali dari lima kota besar di pulau Jawa yakni DKI. Jakarta, DI.Yogyakarta, Bandung, Surabaya dan Malang ini sebagai contoh dan pionir untuk pengembangan  ke kota lain. Yohana menargetkan 12 ribu peserta yang akan ambil bagian. Ditambahkan tahun  depan (2016)  pihaknya akan menambah lima kota lagi, sehingga menjadi sepuluh kota yang akan dijadikan tempat penyelenggaraan olimpiade.

Yohana menjelaskan pelajaran yang dikompetisikan berbeda dengan olimpiade sains yang selama ini dikenal. Biasanya  olimpiade  hanya mengususkan satu bidang sains saja seperti matematika. Tetapi untuk olimpiade yang  diadakan PT. Tulip dan Asaba yang memproduksi alat tulis bermerek Staedtler itu  melombakan  mata pelajaran kelompok kelas  IPA, IPS dan Bahasa dalam satu ajang.

Dalam olimpiade ini, kelompok Bahasa ternyata banyak diminati para siswa. “ Di luar dugaan ternyata kelompok bahasa banyak diminati para siswa dan sebagai peserta terbanyak kedua setelah Ipa. Kami sempat kuartir dengan persediaan soalnya. Syukurlah ternyata mencukupi,” ujar Yohana.

Olimpiade  itu juga diharapkan akan menumbuhkan jiwa kompetisi, Karena  kompetisi merupakan kesiapan untuk bersaing dari setiap hal atau aktivitas yang dijalani. Selain itu, melalui kompetisi ini siswa dapat melatih diri untuk menjadikan pihak lawan  bukan sebagai saingan  melainkan partner yang memotivasi  meraih prestasi.

PT. Tulip dan Asaba bukan saja menggelar olimpiade tetapi  berencana  akan melakukan pendampingan terhadap  10 sekolah dengan nilai terendah  untuk mengantisipasi  persiapan program belajar mengajar di tahun mendatang.

Sementara itu, Marketing Manager  PT. Asaba Maria Rosalia mengatakan  tujuan lain penyelenggaraan Olipiade IPA, IPS, dan Bahasa untuk mendapatkan simulasi dan potret dunia pendidikan  khususnya di daerah DKI. Jakarta, Bandung, DI. Yogyakarta, Surabaya dan Malang. Ditambahkan,  para siswa yang mengikuti olimpiade menggunakan pensil khusus yakni pensil bermerek Staedtler nomor 2B. Pensil ini terbukti cukup bagus dalam proses scanning lembar jawaban siswa.

Olimpiade  IPA, IPS dan Bahasa di Yogyakarta dibuka   Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta Edy Heri Suasana.  Heri mengatakan penyelenggaraan olimpiade semacam ini merupakan salah satu  tujuan pendidikan nasional adalah membentuk siswa yang cerdas, cakap, dan kreatif. Menurut Heri, Olimpiade ini digelar di perwakilan kota yang dinilai memiliki kualitas pendidikan yang memadahi.  Dirinya berharap akan  muncul siswa yang qualified dan mampu menunjukkan kelasnya.

Keikutsertaan materi Bahas dalam olimpiade sangat diapresiasi Edy. Dia mengatakan selama ini setiap kali ada olimpiade klompok Bahasa selalu terpinggirkan, dan hanya menampilkan bidang IPA dan IPS saja. “ Ada olimpiade Bahasa , Ini bagus sekali.  Selama ini bahasa memang terpinggirkan. Pesertanyapun cukup banyak,” puji Edy.

Nimas Tri Cahyanti seorangg siswi kelas 11 IPS 2, SMA Muhammadyah 7 Yogyakarta menuturkan bahwa keikutsertaan mereka dalam olimpiade itu untuk menambah wawasan dan pengetahuan yang selama  ini didapat dari sekolahnya. Menurutnya, olimpiade itu juga dapat mengukur sejauh mana kesiapan mereka dalam menghadapi ujian akhir nanti. Nimas datang bersama sembilan temannya, 5 orang jurusan IPA dan 5 orang lainnya jurusan IPS, termasuk diriya.  Nimas berharap kegiatan ini lebih sering diadakan, agar dapat memberi motivasi bagi mereka dalam menyiapkan diri menghadapi ujian atau kompetisi lain.

Olimpiade IPA, IPS da Bahasa menyediakan hadiah  yang menarik bagi siswa yang meraih nilai tertinggi. Tersedia hadiah dengan total  nilai Rp. 175 juta dan piala dari Dirjen Pendidikan Menengah Atas bagi juara 1, 2 dan 3 serta Piala dari Gubernur atau Walikota  untuk juara 4,5, dan 6. Penyerahannya akan dilakukan di Jakarta bulan April 2015 nanti. (@mix)