Pesta Demokrasi Ala RT.30 Kelurahan Patehan

Warga masyarakat Rukun Tetangga 30, Rukun Warga 08 Kelurahan Patehan kini telah mempunyai ketua RT dan pengurus baru menggantikan pengurus lama yang telah habis masa tugasnya. Wahyudin akhirnya dipercaya warga untuk menjadi kepala pelayan mereka.

Hari libur Tahun Baru China yang jatuh pada tanggal 19 Februari 2015 dimanfaatkan warga Rt. 30 untuk menggelar pesta demokrasi memilih pemimpin dan pengurus RT untuk masa bakti 2015-2018 secara langsung, umum, bebas, rahasia,  jujur dan adil (Luber jurdil). Bertempat di halaman rumah salah satu warga, 44 dari 50 kepala keluarga (KK)  yang diundang menggunakan hak pilih mereka  pada Kamis, (19/02) pagi itu.  

Sejak pagi panitia pemilihan mempersiapkan segala hal berkaitan dengan proses pemilihan. Dari mulai kursi, meja untuk para undangan, alat tulis, sound system, dan konsumsi yang ditangani oleh ibu-ibu PKK.  Tepat pukul 08.00 wib sesuai dengan undangan para pemilih yang terdiri dari para kepala keluarga yang berdomisili dan memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) di RT.30 mulai berdatangan dan mendaftarkan diri. Pukul 08.30 wib, acara pemilihan dimulai dengan dibacakan tata tertib pemilihan sesuai dengan amanat Perda nomor 12 tahun 2012 tentang Pedoman Pebentukan LPKM, RT, dan RW dan Peraturan Walikota nomor 57 Tahun 2014 tentang Pembentukan dan Pembinaan RT dan RW.

Setelah ketua RT (lama) memberi sambutan dan  laporan pertanggungjawaban pelaksanaan keuangan, kegiatan dan barang inventaris RT tahun 2012-2015, acara dilajutkan dengan penerimaan nama bakal calon ketua RT dari peserta rapat.  Ada 19 nama diajukan. Kemudian panitia pemilihan melakukan  verifikasi. Dari ke-19 nama itu, delapan  nama tidak dapat melanjutkan karena alasan mengundurkan diri dan terbentur aturan Perda nomor 12 tahun 2012. Setelah terjadi hujan interupsi dan adu argumen dari peserta akhirnya panitia mengesahkan 11 nama untuk maju menjadi calon ketua Rt. Akhirnya , Wahyudin mendapatkan kepercayaan warga dengan mengantongi 13 suara, Eko Suryandono 6 Suara, dan Harjoko 5 suara disusul beberapa calon lainnya berada dibawahnya. Sesuai kesepekatan rapat, calon dengan nama terbanyak menjadi ketua, urutan kedua dan ketiga menjadi Sekretaris dan Bendahara. Selanjutnya, ketua Rt terpilih diberi  hak penuh untuk membentuk seksi – seksi  RT sesuai dengan kebutuhan.

Wahyudin, ketua RT terpilih pada sambutannya mengatakan sebenarnya dirinya tidak siap memimpin warga di tingkat paling bawah itu. Udin begitu Wahyudin biasa disapa, mengatakan dirinya merasa banyak kekurangan di banding dengan warga lainnya. Namun karena sudah dipilih dirinya mencoba mengemban amanah iitu. Dirinya meminta warga RT.30 untuk ikut membantu dan bekerja sama dalam memajukan kampungnya. “Terima kasih warga telah mempercayai saya. Jabatan itu merupakan sebuah musibah bagi saya. Karena saya merasa tidak mampu. Tapi karena ini takdir ya, saya terima dengan tulus hati. Saya minta warga ikut membantu ya,” ujar Wahyudin disambut gelak tawa dan tepuk tangan peserta  pemilih dan  sekitar 100 warga yang hadir.

Sementara itu, seorang warga RT.30,  Sri Asni yang ikut sibuk membantu kelancaran pemilihan memberi komentar  yang sangat positip. Menurut ibu tiga anak itu,  pemilihan itu dilakukan dengan sangat demokratis dalam suasana yang penuh kekeluargaan.  Meskipun terjadi hujan interupsi dan adu argumen namun semuanya berjalan lancar dan aman.  “ Ini adalah pemilihan yang sangat demokratis. Penuh kekeluargaan. Yang kalah juga tidak merasa kecewa. Yang dipilih juga merasa percaya diri menerima kepercayaan warga itu.  Karena semua warga terlibat baik itu sebagai peserta pemilih maupun pengembira,” ujarnya.  (@mix)