KOTA YOGYAKARTA JADI LABORATORIUM INOVASI DAERAH PERTAMA DI INDONESIA

Lembaga Administrasi Negara  (LAN) memercayakan Kota Yogyakarta untuk menjadi laboratorium inovasi daerah. Kepercayaan LAN itu diberikan karena Pemerintah Kota Yogyakarta dianggap siap dan memiliki komitmen untuk menjadi laboratorium inovasi.

Demikian ungkap Tri Widodo Wahyu Utomo, SH, MH, Kepala Deputi Inovasi Administrasi Negara, Lembaga Administrasi Nasional, sambutan sekaligus paparannya di hadapan seluruh SKPD, Camat dan Lurah se-Kota Yogyakarta, Selasa,(24/02) di Ruang Utama Atas Balaikota Yogyakarta.

Tri Widodo berterima kasih kepada Pemkot Yogyakarta yang mau menjadi laboratorium inovasi, karena menurutnya tidak semua daerah mau menjadi  laboratorium inovasi. Tri Widodo mengatakan   beberapa daerah menolak tawaran itu, karena menganggap inovasi itu sebagai sesuatu yang merepotkan,  tidak lazim dan menabrak aturan. “Banyak mindset yang belum tepat tentang apa yang itu inovasi. Tetapi Kota Yogyakarta dengan sigap, tepat dan smart dan  justeru  ingin menjadi Kota pertama di Indonesia yang menjadi laboratorium inovasi dari Lembaga Administrasi Negara,” ujar Tri Widodo.  Komitmen yang  tinggi dari jajaran pimpinan Pemkot Yogyakarta menurut Tri haruslah diapresiasi dan diamankan dengan sebaik-baiknya.

Dijelaskan, dalam lima tahun terakhir ini telah banyak upaya dilakukan dalam rangka reformasi birokrasi. Dalam reformasi birokrasi menurut Tri Widodo ada 8 area perubahan, namun dalam inovasi tidak ada area perubahan. Jadi apapun yang dilakukan oleh jajaran SKPD sepanjang untuk  melakukan pembaharuan-pembaharuan maka itu merupakan sebuah inovasi.

Tri Widodo mengajak jajaran SKPD di lingkungan Pemkot  mencoba menjadikan inovasi sebagai sebuah kebutuhan serta budaya dalam birokrasi. Inovasi tidak dianggap sebagai sebuah kewajiban saja tetapi sebagai sebuah yang muncul dari dalam diri segenap jajaran SKPD.  Tri Widodo juga mengajak jajaran SKPD Kota Yogyakarta  untuk  berani berubah, keluar dari zona nyaman mereka. Karena Zona nyaman itu memberikan perangkap bagi mereka.. 

Ditambahkan Kota Yogyakarta  pernah menjadi trend setter inovasi dalam bidang  pengenaan busana batik disetiap hari Selasa dan Kamis, serta membenahi proses perijinan dan unit pelayanan satu atap di kota Yogyakarta.  Meskipun di awal bergulirnya ide ini banyak mendapatkan tantangan dan hambatan namun akhirnya banyak kota dan daerah lain mengikutinya.

Tri mengajak jajaran SKPD di lingkungan Pemkot untuk tidak takut berinovasi dengan berpedoaman pada kunci yakni  kreatif, berpikir berbeda, berbuat berbeda dan melakukan pembaharuan

Sementara itu, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti  mengajak semua jajaran SKPD untuk melakukan inovasi  yang berkaitan dengan tata kelola pemerintahan di kota Yogyakarta. Inovasi daerah  dilihat dari empat hal yakni  berkaitan dengan tata kelola pemerintahan; Pelayanan Publik; Pemberdayaan Masyarakat; dan Daya saing daerah.

Dikatakan kalau pemerintah daerah mampu melakukan empat hal itu dengan, maka akhirnya akan meningkatkan daya daerah. “Kalau semuanya beres, inilah yang diharapkan oleh pemerintah pusat, untuk dilakukan pada masing-masing daerah,” ujar Walikota.

Barkaitan dengan penunjukan Kota Yogyakarta sebagai laboratorium inovasi daerah Walikota mengajak semua jajaran dan Kepala SKPD, Camat dan Lurah  di lingkungan Pemkot Yogyakarta melakukan terobosan yang berkaitan dengan inovasi.

Walikota berjanji akan memberikan penghargaan dan hadiah  yang besar  kepada SKPD, yang berhasil melakukan inovasi  daerah. Namun, Walikota berpesan sebelum melakukan inovasi daerah  segenap jajaran SKPD Pemkot Yogyakarta harus membereskan terlebih dahulu hal yang menjadi Standar Pelayanan Minimal (SPM).  “Karena produk dari pemerintah daerah  itu adalah pelayanan. Jangan sampai melakukan inovasi tetapi SPM-nya tidak beres. Jadi SPM-nya beres dulu barulah Inovasi. Jangan dibalik. Terlalu asyik berinovasi pelayanannya tidak beres. Ini jangan sampai terjadi,” tegas Walikota.

Pencanangan Kota Yogyakarta sebagai laboratorium Inovasi Daerah ini diikuti dengan dengan workshop selama dua hari, Selasa dan Rabu,(24-25/02). Selain Tri Widodo juga ditampilkan nara sumber lain Dr. Basseng M.ED, Kepala pusat Inovasi Tata Pemerintahan Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN, yang membagi pengetahuannya  tentang Identifikasi dan Ide Inovasi.

Pencanangan ini juga ditandai dengan penandatangan MOU  Kerja sama antara Pemerintah Kota Yogyakarta LAN tetntang Laboratorium Inovasi tentang Pengembangan Good Governance Pemerintah kota Yogyakarta. Jangka waktu  pelaksanaan pekerjaan kerjasama ini dimulai sejak Februari hingga November 2015 LAN akan terus melakukan pendampingan. Diakhir  kegiatan akan dilakukan Festival Inovasi yang akan menampilkan berbagai hasil inovasi dari masing-masing SKPD. (@mix)