Nilai Capaian Adipura Kota Yogya Dievaluasi

Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta mengadakan evaluasi capaian kinerja kebersihan SKPD, Kecamatan, Kelurahan, Stasiun Kereta Api termasuk pengelolaan TPA Piyungan, Senin (2/3). Acara yang bertempat di Ruang Bima Kompleks Balaikota Timoho ini dilaksanakan dalam rangka mengevaluasi lepasnya tropi Adipura tahun lalu. Hadir dalam acara tersebut Walikota Yogyakarta yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Dra RR Titik Sulastri serta Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Ir Sudirman MM bersama rombongan. Dalam kesempatan tersebut tim dari Kemeterian LHK memaparkan hasil capaian kinerja Adipura Kota Yogyakarta tahun 2014. Walikota Yogyakarta menyatakan agenda ini sangat penting untuk mengetahui komponen dan nilai pantau yang harus ditingkatkan dalam rangka memperbaiki kualitas lingkungan perkotaan dan mengembalikan Adipura ke Kota Yogyakarta. “Untuk mengembalikan Adipura harus melewati serangkaian penilaian dan harus memenuhi standar nilai tertentu. Dan itu yang harus dicapai sebagai salah satu indikator tertinggi dalam keberhasilan pengelolaan lingkungan,” ungkap Walikota. Sementara itu menurut staf Asisten Deputi Bidang Pengelolaan Sampah Bapak Arif, ada beberapa ganjalan yang dialami Kota Yogyakarta dalam penilaian Adipura tahun lalu. Pengelolaan TPA Piyungan menjadi salah satu kendala karena indikator nilainya paling tinggi. “TPA Piyungan yang dikelola tiga Kabupaten dan Kota menjadi kendala bersama, terutama dalam penilaian lapangan oleh tim. Oleh karena itu, selain mendorong diselesaikannya persoalan pembuangan akhir, di sektor lain Kota Yogyakarta masih mempunyai faktor poin yang cukup baik seperti bank sampah, pasar tradisional dan taman serta sekolah,” ujar Arif. Program Adipura mempunyai peran yang strategis untuk mewujudkan kota yang cerdas, manusiawi dan ekologis melalui penerapan tata pemerintahan yang baik (good governance) untuk mendorong terciptanya lingkungan hidup yang baik (good environment). Kegagalan mendapatkan Adipura yang diakibatkan kebocoran TPA Piyungan akan menjadi cambuk positif bagi semua pihak terkait untuk dapat memperoleh nilai tinggi pada Komponen lain. Sebab pengelolaan TPA Piyungan bukan murni tanggung jawab Pemerintah Kota semata, namun dikelola oleh 3 Pemerintah Daerah. Walikota berpesan dalam menyongsong Pantau ke-2 Adipura ini, agar semua SKPD, Kecamatan dan Kelurahan untuk membuat inovasi dan meneguhkan komitmen bersama akan arti pentingya melestarikan kebersihan lingkungan. “Mengingat arti penting dan luasnya manfaat dari penilaian Adipura ini, saya berharap para kepala SKPD, Camat dan Lurah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta mampu memberikan komitmen, semangat, serta dapat menciptakan inovasi dalam menciptakan lingkungan bersih Kota Yogyakarta,” tandas Walikota seraya menutup sambutan. (Dip)