Kota Dumai Pelajari Pembinaan Kehidupan Umat Beragama Kota Yogya

Pemerintah Kota Yogyakarta menyambut kehadiran peserta kunjungan kerja dari Kota Dumai, Riau, Sumatera Selatan pada hari Selasa (10/3). Kedatangan Asisten Pemerintahan dan Kesra Kota Dumai, H Dermawan, S.Sos beserta jajaran pemerintahan Kota Dumai ini bertujuan untuk mempelajari lebih lanjut mengenai pembinaan kehidupan beragama di Kota Yogyakarta.

Sebanyak 26 orang peserta kunjungan tersebut diterima oleh Asisten Pemerintahan Kota Yogya, Drs H. Ahmad Fadli di Ruang Yudhistira Balaikota Yogyakarta. Turut hadir bersama rombongan pemerintahan Kota Dumai, Ketua Majelis Ulama Indonesia dan Ketua Persatuan Mubaligh Dumai.

“Kami ingin mempelajari mengenai program atau kegiatan Pemerintah Kota Yogyakarta yang ditujukan pada masyarakat guna pembinaan keagamaan, termasuk kepada organisasi-organisasi keagamaan. Kami juga dapat melihat secara langsung kehidupan beragama di Kota Yogyakarta.” terang Dermawan membuka kunjungan tersebut.

Ia menambahkan rencana penambahan wawasan dan pengetahuan tentang pembinaan kehidupan beragama melalui kunjungan kerja tersebut di dasari oleh adanya ikatan Undang-undang (UU) mengenai Dana Hibah dan Bantuan Sosial (Bansos) kepada organisasi keagamaan.

Sementara itu Ahmad Fadli menjelaskan mengenai kehidupan beragama dan persatuan Budaya di Kora Yogyakarta. “Kota Jogja adalah Kota yang harmonis dan serasi. Kami tidak ingin terjadi benturan apapun antara satu agama dengan agama yang lainnya, meskipun harus berdampingan dalam perbedaan dengan luas wilayah yang relatif sempit.”, ujar Ahmad.

Pernyataannya tersebut dikuatkan dengan penjelasan Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) kota Yogya mengenai peran Sri Sultan sebagai pemangku budaya dalam kaitannya dengan kerukunan umat beragama di Kota Yogyakarta. Tak hanya itu, intensitas komunikasi antar Tokoh Agama di Kota Yogya juga menjadi salah satu faktor yang menjadi pengupayaan kerukunan umat beragama Kota Yogya.

"Tak ada yang instan, berjalannya umat beragama yang hidup tenang berdampingan di Kota Yogya adalah hasil dari upaya bersama Sri Sultan dan seluruh jajaran pemerintahan , serta para tokoh agama itu sendiri,” ungkapnya.

Diskusi tersebut diikuti dengan antusias oleh seluruh tamu, terutama dalam pembahasan dana hibah dan bantuan sosial kepada organisasi keagamaan. Dalam kaitannya dengan keberlangsungan organisasi keagamaan yang positif, perwakilan dari Kantor Pemberdayaan Masyarakat Kota Yogya menerangkan bahwa dana hibah dan bantuan sosial tidak terus menerus diberikan kepada seluruh organisasi keagamaan, namun demi kepentingan terpeliharanya organisasi yang bersifat positif, maka bantuan langsung yang mendukung terlaksananya kegiatan tetap akan diberikan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta.

Kedua pihak sangat berharap, dengan adanya kunjungan tersebut, keberlangsungan kehidupan organisasi keagamaan yang bernilai positif di masyarakat akan terus terlaksana dan terjaga dengan baik, karena sangat penting untuk pembangunan moral penerus Bangsa Indonesia. (Han/Avi)