Istri Menteri Kabinet Kerja Kunjungi Pasar Beringharjo

Belasan ibu-ibu istri dari para menteri Kabinet Kerja yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja mengunjungi pasar Beringharjo, Selasa siang (24/3). Kedatangan sejumlah istri menteri 'Kabinet Kerja' Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Jusuf Kalla, membawa sejumlah pesan, saran dan masukan kepada pedagang.

Kedatangan sekelompok ibu-ibu tersebut menjadi suatu keberuntungan bagi perempuan buruh gendong, yang diminta untuk membawakan benda-benda hasil belanjaan mereka.

Salah satu pedagang di pasar tersebut, Ika Trisnawati (40) pemilik kios Kukka Craft yang terletak di Blok F 2 los 4 lantai 2 pasar Beringharjo mengaku senang kiosnya di datangi oleh para istri menteri tersebut, ia tampak sibuk melayani rombongan Ibu-Ibu yang datang ke kios di mana dia berjualan beragam tas.

Ratna Megawangi, istri Menteri Perekonomian, Sofyan Djalil mengatakan produk kerajinan yang ada di Beringharjo, khususnya tas, tidak kalah dengan produk luar negeri. Di sana, ia membeli tas bahu berbahan kulit, yang didapatnya seharga Rp1.080.000

"Kalau di Eropa harganya bisa Rp 5 juta, tapi yang ini lebih murah, harga Rp1.200.000 dapat diskon 10 persen juga. Bahannya halus, tidak kalah dengan produk Italia," ujarnya.

Menurutnya, produk dalam negeri membutuhkan banyak dukungan dan menjadi suatu kebanggaan Indonesia.

Sementara itu, Bintang Puspayoga, istri dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengungkapkan bahwa masyarakat amat perlu untuk mengembangkan produk Usaha Kecil Menengah (UKM), dan menggali potensi-potensi lainnya.

Ia menyebutkan, Kementerian Koperasi dan UKM sendiri memiliki sejumlah program untuk UKM di Indonesia.

Untuk membantu mengamankan hak cipta, kini kementerian sudah ada sebuah program. Dengan membawa foto produk terbaru mereka, dengan proses selama satu jam, tanpa membayar, pengusaha UKM bisa memiliki hak cipta atas produk mereka. Fitur tersebut sudah bekerja sama secara online dengan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.

“Sudah saatnya masyarakat Indonesia termasuk para pejabat untuk menggunakan dan bangga atas produk dalam negeri. Khusus bagi para istri pejabat, dengan menggunakan beragam produk pengarajin dalam negeri hal tersebut mampu menjadi media promosi dan meningkatkan motivasi para pengusaha kecil dalam negeri” katanya (Han)