Dishub Kota Yogya Gelar Sosialisi Keselamatan Bagi Siswa Berkebutuhan Khusus

Dewasa ini kecelakaan di jalanan lebih banyak disebabkan oleh unsur kesalahan manusia karena tidak menaati rambu lalu lintas, untuk itu guna mengurangi angka kecelakaan di jalan Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta mengadakan sosialisasi edukasi keselamatan transportasi darat bagi puluhan siswa BIAS Special school (anak berkebutuhan khusus) di Taman Keselamatan Lalu Lintas Komplek Terminal Giwangan Kota Yogyakarta, Kamis (26/3).

Menurut Kepala Bidang Pengandalian Operasional dan Bimbingan Keselamatan Lalu Lintas Dishub Kota Yogyakarta Sugeng Sanyoto, sosialisasi keselamatan dan ketertiban lalu lintas bagi anak berkebutuhan khusus yang pertama kalinya tersebut adalah salah satu inovasi dari oleh Dishub Kota Yogya.

"Acara ini digelar untuk mewujudkan Yogya menjadi kota yang ramah difabel. Kami ingin Taman Keselamatan ini bisa digunakan bagi semua kalangan, termasuk yang berkebutuhan khusus untuk itu kami mengenalkan keselamatan berlalu lintas kepada para siswa ini," ujar Sugeng di lokasi.

Di dalam kegiatan sosialisasi tersebut lanjut Sugeng, puluhan siswa mendapatkan pengarahan mengenai cara menyeberang jalan yang benar, cara memakai helem serta pengenalan berbagai rambu lalu lintas.

“Materinya sederhana, yang penting bisa diterima. Siswa diajari mengenai kewajiban penggunaan helm bagi penggunaan sepeda motor dan pengenalan fungsi lampu dan rambu lalu lintas.” katanya.

Ia menambahkan Taman Lalu Lintas tersebut saat ini didukung oleh tiga personel yang bertugas untuk memberikan edukasi kepada pengunjung dan seorang petugas di bidang pemeliharaan.

"Kami memberikan pembekalan agar petugas edukasi bisa memahami bagaimana cara yang tepat saat menyampaikan informasi kepada anak berkebutuhan khusus sesuai dengan kondisi anak," ujarnya.

Sementara itu Wakil Kepala Sekolah BIAS, Unik Trihandi mengatakan, pemberian pelatihan mengenai keselamatan berlalu lintas untuk anak berkebutuhan khusus sangat diperlukan karena mereka juga harus tahu bagaimana cara berkendara sesuai standar prosedur keselamatan.

Unik berharap agar fasilitas di Taman Lalu Lintas tersebut ditingkatkan sehingga lebih menjamin keamanan anak berkebutuhan khusus. "Secara umum fasilitas pendidikan keselamatan berlalu lintas sudah baik, namun perlu sarana pendukung agar mudah diakses oleh anak berkebutuhan khusus," katanya. (Han)