UMKM Harus Sepenuhnya Siap Hadapi MEA

Guna mempersiapkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di  Kota Yogya dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogya bekerjasama dengan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan sosialisasi mengenai publikasi hasil kajian daya saing UMKM dan efektifitas model pemasaran produk, di Ruang Yudhistira komplek Balaikota Yogyakarta, Selasa (7/4).

Menurut Kepala Disperindakoptan Kota Yogya, Suyana, kajian tersebut dilakukan berdasarkan delapan parameter di antaranya aspek permodalan, pemanfaatan teknologi informasi, kemampuan kewirausahaan, pemasaran, promosi, kepemilikan izin usaha dan sertifikasi produk, kemampuan UMKM merespon MEA, dan kebijakan pemerintah untuk pengembangan UMKM.

“Ini salah satu upaya untuk meningkatkan kesiapan UMKM di Kota Yogya guna menghadapi MEA di antaranya dengan membuka akses modal yang lebih mudah dan mendorong UKM untuk melakukan inovasi desain guna menghasilkan produk yang lebih inovatif” katanya.

Sementara Wakil Walikota Yogyakarta, Imam Priyono mengatakan, hasil kajian tersebut akan menjadi rekomendasi bagi pemerintah dalam mengambil langkah untuk pemberdayaan dan perlindungan UMKM menghadapi MEA.

“Bisnis dan usaha yang dilakukan UMKM harus mendapat masukan, sehingga sinkronisasi Pemkot Yogya dengan Disperindagkoptan dapat memajukan UMKM yang ada di Kota Yogyakarta,” ujarnya

Ia menambahkan Pemkot akan mengeluarkan regulasi untuk melindungi UMKM dari pasar bebas, dan juga masyarakat harus mempunyai mindset pemasaran, contohnya menawarkan wisatawan untuk kembali datang ke Kota Yogya.

"Apakah diperlukan regulasi dalam bentuk peraturan daerah, peraturan Walikota atau peraturan lain dalam meberikan perlindungan kepada UMKM. Saya berharap rekomendasi yang diberikan dilakukan berdasarkan kajian yang tepat," katanya.

Supriyanto selaku peneliti dari Fakultas Ekonomi UNY mengungkapkan, dari 102 responden. sekitar 55 persen sudah memahami apa itu MEA.

“Namun pengetahuan tersebut harus diikuti dengan tindakan untuk melakukan persiapan” ungkapnya.

Ia sudah memberi rekomendasi kepada Pemkot Yogya untuk bisa mengembangkan potensi UMKM Kota Yogya agar sepenuhnya siap menghadapi MEA.

“Antara lain membuat pemetaan pasar yang meliputi standart produk, mekanisme ekspor dan impor serta tren permintaan produk, mempermudah akses permodalan UMKM melalui lembaga keuangan mikro (LKM) seperti koperasi, mendorong pusat-pusat inovasi desain produk agar bisa menghasilkan produk yang inovatif,” Katanya. (Edo/Han)