Peserta Diklatpim Tk. IV Kab. Jembrana Sambangi Pemkot Jogja

Sebanyak 40 peserta Diklatpim Tk. IV Angkatan XII Kabupaten Jembrana Bali kunjungi Pemerintah Kota Yogakarta dalam rangka mempelajari beberapa best practice yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Rombongan yang dipimpin oleh Kepala Bidang Diklat Fungsional Provinsi Bali, dra. Rin Ayana, MM tersebut diterima oleh Staf Ahli Walikota Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Yulia Rustiyaningsih di Ruang Yudhistira Komplek Balaikota Yogyakarta, Selasa (14/4).

Dua best practice yang menjadi konsentrasi peserta Diklatpim kali ini adalah Kelurahan Pandeyan dan Dinas Kesehatan. Kelurahan Pandeyan dipilih karena dua program unggulannya, yaitu Sapa Anak Kos dan Kampung Hijau berhasil membawa Kelurahan Pandeyan menjadi Kelurahan terbaik tingkat Nasional tahun 2013. Sementara Dinas Kesehatan dengan program Rumah Lansia mampu menjadikan Yogyakarta sebagai salah satu kota yang ramah terhadadap lansia.

Dalam sambutannya, Rin Ayana mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan dari diklatpim, diperlukan benchmarking ke locust-locust yang dianggap sebagai best practice sebagai patok banding bagi para peserta agar nantinya mampu mengadopsi, mengadaptasi, serta menumbuhkan inovasi agar nantinya dapat mengembangkan SPKD-nya masing-masing.

“Kota Yogyakarta dipilih sebagai fokus best practice karena di Yogyakarta banyak inovasi-inovasi baru yang  belum dipraktekan di wilayah lain, benchmarking itu sendiri adalah proses membandingkan suatu kegiatan organisasi dengan kompetitornya untuk selanjutnya dijadikan inspirasi untuk meningkatkan kerja organisasi” Imbuhnya di sela-sela acara.

Sementara dalam sambutan balasannya, Yulia Rustiyaningsih berharap kunjungan ini bisa menginspirasi bagi peserta untuk berinovasi dalam mengembangan SKPD masing-masing.

Setelah sambutan dan bertukar cinderamata, acara dilanjutkan dengan dialog yang menghadirkan dua narasumber, yaitu Kepala Bidang Promosi Pengembangan dan Sistem Informasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Tri Mardaya dan Lurah  Pandeyan, Sulasmi.

Dalam paparannya, Tri Mardaya memberkan latar belakang dan implementasi dari Rumah Lansia ini “Angka harapan hidup di Yogyakarta cukup tinggi, hingga mencapai 74 tahun, maka dari itu perlu adanya program agar para lansia tersebut tetap sehat, produktif, dan mandiri” ungkap Tri Mardaya. Sementara Lurah Sulasmi mengatakan bahwa dengan banyaknya anak kos di wilayah Pandeyan, perlu adanya upaya agar mereka merasa diterima di lingkungan rantau “Untuk itulah hadir program Sapa Anak Kos, agar anak-anak kos yang ada merasa diuwongke, selain juga sebagai tindakan preventif terhadap hal-hal buruk seperti penyalahgunaan NAPZA dan pergaulan bebas” kata Sulasmi.

Dialog yang berlangsung selama sekitar 45 menit ini kemudian dilanjutkan dengan kunjungan para peserta ke Rumah Lansia dan Kelurahan Pandeyan untuk menyaksikan secara langsung best practice yang telah dipaparkan sebelumnya.(ams)