DIKLATPIM IV KABUPATEN LUWU SULSEL BENCHMARKING KE PEMKOT JOGJA

Sebanyak 40 pejabat eselon IV peserta Pendikan dan Latihan Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat IV Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan mengadakan Benchmarking di Pemerintah Kota Yogyakarta. Rombongan Dikatpim IV Luwu diterima oleh Staf Ahli Bidang Administrasi Umum Drs. Tri Widayanto di Ruang Yudhistira Balaikota, Senin (27/4)

Pimpinan Rombongan Sekretaris Daerah Kabupaten Luwu, H Syaiful Alam mengatakan, kunjungan Benchmarking ini merupakan satu kurikulum dalam pelaksanaan Diklatpim IV guna mendapatkan informasi tentang best practices di Pemkot Yogyakarta yang akan menjadi bahan dalam penyusunan proyek perubahan bagi peserta.

“Melalui kunjungan ini kami ingin melihat sejauh mana inovasi-inovasi di Pemkot Yogyakarta yang nantinya bisa diadopsi dan diadaptasi oleh para peserta Diklatpim IV Kabupaten Luwu ini demi kemajuan pembangunan pemerintahan dan kemasyarakat di Kabupaten Luwu” Kata Syaiful Alam.

Ditambahkan, intansi yang menjadi locus dalam kunjungan benchmarking ini adalah Badan Kepegawaian Daerah Kota Yogyakarta dimana BKD Kota Yogyakarta sudah melakukan bebagai macam inovasi dalam kegiatan manajeman kepegawaian di Kota Yogyakarta.

Staf Ahli Bidang Administrasi Umum Kota Yogyakarta, Drs Tri Widayanto mengatakan, Pemkot Yogyakarta sangat mengapresiasi dipilihnya Kota Yogyakarta sebagai lokasi kegiatan benchmarking dari Diklatpim IV Kabupaten Luwu ini dengan harapan apa yang diperoleh di Kota Yogyakarta ini bisa meningkatkan potensi yang ada di Kabupaten Luwu.

Sementara itu Sekretaris BKD Kota Yogyakarta, Suhartiningsih SH menjelaskan, inovasi-inovasi yang dikembangkan di BKD meliputi penilaian kinerja pegawai yang dilaksanakan dua kali setahun dengan metode 360 derajat yang dikonversi dalam raport bagi pegawai sebagi alat pengukuran kinerja selain DP3, penilaian ini juga berdampak pada pemberian tunjangan perbaikan penghasilan (TPP)

“Dengan sistem ini semua pegawai dinilai oleh seluruh tingkatan, tidak hanya oleh atasan langsung namun dinilai juga oleh teman sejajar maupun oleh bawahannya” Kata Suhartiningsih.

Ditambahkan, inovasi lain yang dikembangkan oleh BKD Kota Yogyakarta yaitu konseling pegawai dimana seluruh pegawai Pemkot Yogyakarta mempunyai tempat untuk menyampaikan permasalahan sekaligus mendapatkan penyelesaiannya yang ditangani oleh psikolog yang profesional, gratis dan kerahasiaan terjamin, serta program pengangkatan dalam jabatan struktural berdasarkan assesment yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada.

Pada kesempatan ini, Sekda Kabupaten Luwu juga mempromosikan salah satu produk unggulan dari Kabupaten Luwu yaitu Kopi Bisang, kopi ini merupakan produk kopi khas dari Luwu dihasilkan dari kopi yang telah difermentasi dalam perut binatang bisang yang dimuntahkan kembali oleh binatang bisang tersebut, “ jadi berbeda dengan kopi luwak yang merupakan hasil dari fecesnya, yang ini lebih enak” kata Syaful Alam. (Hg)