Akhirnya, Warto Resmi menjadi Pendamping Seumur Hidup Juminah
Warto, warga Tegalrejo Sidorejo Ponjong Gunung Kidul akhirnya resmi menjadi suami Juminah, warga Asem Lulang, Sidorejo Ponjong Gunung Kidul. Mantan warga binaan Panti Karya dipersatukan dalam sebuah upacara akad nikah yang dipimpin oleh penghulu dari Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Mergangsan Yogyakarta, Kamis, (30/04) siang. Upacara akad nikah itu dihadiri oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi kota Yogyakarta, Hadi Mochtar SE,MM dan Muji Pudjokusumo, Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta yang juga bertindak sebagai saksi kedua mempelai.
Dengan mengenakan busana jawa Beskap berwarna merah hati dipadu jarik coklat lengkap dengan atributnya Warto mengucapkan ijab qobul dengan mantap dan hati-hati, disaksikan calon isteri yang juga mengenakan busana kebaya dengan warna yang sama. Selesai Warto mengucapkan ijab qobulnya, tamu undangan yang terdiri dari para pendamping pekerja sosial masyarakat (PSM) Warungboto dan karyawan Panti Karya Karanganyar, menyatakan sah. Dan resmilah Warto dan Juminah menjadi suami isteri berdasarkan huklum negara dan agama.
Waryono, kepala UPT Panti Karya Dinsosnakertrans Kota Yogyakarta saat ditemui di KUA Mergangsan, menjelaskan acara pernikahan Warto (61) dan Juminah (42) merupakan bagian dari agenda rutin Dinsosnakertrans melalui panti Karya. Menurut Waryono, pihaknya telah mendaftar sebanyak 45 calon. Semua calon yang telah didaftar harus melengkapi persyaratan administrasi yang berlaku. “ Calon harus mampu menunjukkan bukti status mereka. Apabila duda, ya harus menunjukkan surat keterangan duda. Begitu pula janda. Mereka juga harus membuktikan dengan surat resmi. Hal ini agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari, “ ujar Waryono.
Waryono menambahkan selama ini yang belum melengkapi administrasi, kebanyakan mereka yang tertangkap karena gelandangan atau pengangguran berasal dari luar Kota Yogyakarta. “Mereka itu terlepas dari daerahnya 5 sampai 10 tahun, dan tidak punya identitas. Ternyata setelah kita identifikasi di daerah asalnya ada yang masih berkeluarga,” tambah Waryono. Ditambahkan, dari 45 calon yang terdaftar itu, baru lima pasang termasuk Warto dan Juminah yang dinikahkan. Sedangkan 40 pasang lainnya masih ditunggu untuk melengkapi administrasinya. Menurut Waryono, target mereka hingga akhir tahun nanti semua calon yang telah didaftar akan dinikahkan semua.
Waryono juga menjelaskan Warto dan Juminah merupakan mantan warga binaan mereka. “Kedua pasang pengantin merupakan bekas warga binaan kami. Namun sekarang mereka telah mandiri. Pak Warto sekarang menjadi tukang bangunan, ibu Juminah menjadi pembantu rumah tangga,” tambah Waryono. Warto dan Juminah sekarang ini tidak lagi tinggakl di panti Karya, tetapi menyewah rumah di wilayah Lowanu Sorosutan. (@mix)