PMI KOTA JOGJA BERI PENGHARGAAN KEPADA 109 PENDONOR DARAH

Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kota Yogyakarta memberikan penghargaan kepada para pendonor darah yang telah mendonorkan darah mereka sebanyak 25, 50, 75 dan 100 kali.   Pendonor darah yang sudah memberikan darahnya sebanyak 25 kali berjumlah 69 orang, 50 kali sebanyak 20 orang, 75 kali 14 orang dan 100 kali sebanyak 6 orang.  Atas jasa baiknya dalam bidang kemanusiaan itu, maka PMI Cabang Kota Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta memberikan penghargaan kepada mereka.

Pendonor yang telah 100 kali mendonorkan darahnya adalah Edy Sarwono warga Bausasran, Indra Mustofa Warga Mlati Sleman, Sapar Sayudi warga Pondok Karang Bendo Kauman Bantul, Suwardi warga Demangan idul Yogyakarta, Suyamto warga Tirtomartani Kalasan Sleman dan H. Teguh Santosa warga Mlati Sleman.

Ketua umum PMI Kota Yogyakarta Prof. Adi Heru Husodo mengucapkan terima kasihnya yang tak terhinga akan peran serta  dan partispasi semua pendonor darah. Prof. Adi Heru mengatakan kemampuan pendonoran darah bangsa Indonesia hingga saat ini tidak bisa melampaui negara tetangga kita yang terdekat. “Terhadap Singapur kita jauh kalah.  Terhadap Malaysia kita jauh kalah. Apalagi Jepang. Jepang is the best untuk di Asean ini,” ungkap Prof.Adi. Menurutnya mendonor darah dengan tulus hati seperti yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Yogyakarta itu sudah  merupakan bagian  dari  Jihad fisabililah. Sebagai mana para pengajar atau guru diberi gelar pahlawan tanpa tanda jasa demikian pula para pendonor juga diberi gelar pahlawan kemanusiaan.

Dikatakan  Palang Merah dengan prinsip-prinsip kepalangmerahannya  yakni kesatuan, kesamaan, kesukarelaan, dan kemandirian sangat cocok sekali  untuk hal – hal pemberian pertolongan untuk hal kemanusiaan. Menurut Adi  di seluruh dunia tidak ada memperjual belikan darah. Penumbangan darah itu, menurut Adi harus sejalan dengan prinsip-prinsip kemanusian.  Karena tidak ada seorangpun yang mampu memproduksi darah sebanyak-banyaknya.  Adi berharap  sampai apanpun  kegiatan mendonorkan darah tidak dijadikan sebagai sebuah bisnis, tetapi murni sebagai bagian dari kegiatan kemanusiaan dan tidak dijauhkan dari Palang Merah.

Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti dalam sambutannya yang dibacakan oleh asisten Pemerintahan Kota Yogyakarta juga memberi penghargaan setinggi-tingginya kepada para pendonor darah yang disebutnya sebagai pahlawan kemanusiaan itu.  Walikota mengatakan sampai saat ini belum ada tehnologi secanggih apapun yang dapat memproduksi darah.  Dikatakan, darah hanya didapatkan dari para pendonor darah yang disumbangkan melalui  para pahlawan kemanusiaan itu.  Kegiatan mendinor darah lanjut Walikota tidak hanya bermanfaat bagi mereka yang didonor tetapi para pendonor itu sendiri, terutama dalam hal kesehatan.

Walikota menggugah segenap elemen masyarakat untuk terus menggerakkan kegiatan kemanusiaan itu, karena dengan memberikan setitik darah, akan dapat menyelamatkan banyak jiwa. .

Pemberian penghargaan digelar di Grha Pandawa Balaikota Yogyakarta, Rabu, (13/05) malam oleh ketua umum PMI Kota Yogyakarta Prof. Adi Heru Husodo dan Asisten Pemerintahan Ahmad Fadli. Hadir pula dalam acara ini ktua PMI Propinsi DIY Heri Zudianto. (@mix)