FKUB Kota Pagar Alam Lakukan Kunjungan Kerja ke Pemkot Jogja

Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pagar Alam melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. Rombongan yang dipimpin langsung oleh Walikota Pagar Alam, Dra. Hj. Ida Fitriati, M.Kes ini diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Dra RR Titik Sulastri, di Ruang Utama Bawah, kompleks Balaikota, Rabu (3/6) Pagi.

Ida Fitriati, dalam sambutannya menjelaskan maksud dan tujuan dari kedatangan rombongan adalah untuk melakukan studi banding terhadap Kota Yogyakarta terkait membangun lingkungan yang kondusif di tengah pluralisme yang ada. “Kota Yogyakarta, dengan keragaman masyarakatnya mampu menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dijuluki sebagai city of tolerance, dari situ kami ingin belajar agar masyarakat Pagar Alam yang selama ini sudah kondusif bisa semakin kondusif lagi” Tutur Ida menjelaskan maksud dan tujannya.

Dalam sambutan balasannya, Titik Sulastri mengapresiasi kunjungan tersebut dan berharap kedua belah pihak bisa memperkuat jalinan silaturahmi serta saling bertukar ilmu.

Ditambahkan pula oleh Titik, Kota Yogyakarta, sebagai kota wisata dan pendidikan telah menarik perhatian banyak pendatang dari berbagai latar belakang untuk datang ke Yogyakarta, baik untuk belajar maupun berlibur. Hal ini menjadikan atmosfir pluralisme di Yogyakarta semakin kuat dan untuk tetap menjaga agar lingkungan tetap kondusif, perlu adanya peran serta berbagai unsur masyarakat.

“Banyaknya pendatang dengan berbagai latar belakang budaya harus diterima secara positif sehingga keragaman budaya tersebut mampu berpadu dengan budaya Jogja dan mampu mewarnai khazanah budaya serta memperkuat citra Yogyakarta sebagai miniatur Indonesia. Untuk menjaga agar suasana tetap kondusif di tengah keragaman yang ada ini tentu tak lepas dari dukungan dari seluruh pihak, termasuk masyarakat.” Demikian ungkap Titik menjelaskan gambaran pluralisme di Yogyakarta.

Sementara itu, dalam forum dialog, Kepala Kantor Kesatuan Bangsa (Kesbang) Kota Yogyakarta, Drs Sukamto menjelaskan terciptanya suasana yang kondusif di Yogyakarta tak lepas dari peran komunikasi yang didasarkan oleh kearifan lokal.

“Dalam menanggulangi permasalahan yang terkait dengan pluralisme, kami selalu menekankan silaturahmi yang didasarkan oleh kearifan lokal untuk mencari titik temu.” Jelas Sukamto. (ams)