Anggota DPRD Komisi B Surabaya belajar Kembangkan Potensi Wisata dari Pemkot

Pemkot Yogyakarta menerima kunjungan dari Komisi B DPRD Kota Surabaya pada hari Kamis (10/6). Rombongan yang dipimpin oleh Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, H. Maslan Mansyur ini diterima oleh Staf Ahli Bidang Administrasi Umum Kota Yogyakarta, Tri Widayanto di Ruang Yudhistira, Komplek Balaikota Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Maslan Mansyur menungkapkan maksud dan tujuan kunjungan ini adalah untuk mempelajari kiat-kiat Pemkot Jogja dalam mengembangkan Pariwisata Kota Jogja. Menurut Maslan, Surabaya walau sudah memiliki banyak potensi wisata namun belum bisa dimanfaatkan secara maksimal. “Kita sudah memiliki berbagai potensi wisata yang ada seperti Pantai, Kebun Binatang, dan berbagai situs seperti Masjid Ampel dan jejak-jejak peninggalan Majapahit, namun selama ini Surabaya cuma dijadikan tempat transit bagi wisatawan yang hendak mengunjungi Bali, Malang, atau Bromo. Kunjungan ini kami maksudkan untuk memperoleh kiat-kiat yang bisa diterapkan untuk menghidupkan sektor pariwisata Surabaya” Ungkap Maslan.

Berbagai kiat-kiat mengembangkan pariwisata Jogja, Tri Widayanto mengatakan bahwa pariwisata Jogja bisa hidup dan berkembang karena adanya kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, baik pengusaha maupun masyarakat, dalam hal ini Pemkot hanya bertindak sebagai fasilitator “Dalam mengembangkan pariwisata kami berpegang pada semangat Segoro Amarto, atau Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta, kami sebagai pemerintah hanya mendorong dari belakang atau tut wuri handayani”

Ditambahkan oleh Tri Widayanto, unsur penting dalam pengembangan pariwisata adalah pembinaan yang baik terhadap para pelaku pariwisata seperti tukang becak, pedagang kaki lima, dan tukang parkir. Para pelaku wisata tersebut selalu diingatkan oleh pemerintah untuk selalu ngeman-ngeman wistawan karena mereka mereka hidup dari wisatawan juga “Jadi jangan sampai para pelaku usaha bidang jasa pariwisata tersebut menipu wisatawan demi keuntungan mereka pribadi” Imbuh Tri Widayanto.

Menegaskan penjelasan dari Tri Widayanto tersebut, Kepala Seksi Pembinaan dan Pengembangan Usaha Jasa Pariwista Dinas Budaya dan Pariwista (Disbudpar) Kota Jogja, Safrin juga mengatatakan bahwa pariwisata Yogyakarta sudah tumbuh sejak lama, tugas Pemkot hanya nyengkuyung mereka. “Seperti misalnya Malioboro, Malioboro sudah lama terkenal sebagai salah satu icon Kota Jogja, namun kita melihat banyaknya keluhan dari wisatawan seputar kebersihan dan ketertiban di Malioboro, maka kami dari pemkot melalui UPT Malioboro berusaha memperbaiki itu semua menjadi lebih baik” Tutur Safrin. (ams)