Masyarakat Jogja Diharap Hidupkan Tanaman Hidroponik

Yogyakarta merupakan kota dengan luas wilayah yang tidak terlalu besar, sempitnya lahan di Yogyakarta ini hendaknya tidak mengecilkan semangat masyarakat Yogyakarta untuk bercocok tanam secara mandiri. Untuk menyiasatinya, bercocok tanam dengen metode hidroponik bisa menjadi solusinya, demikian ungkap Istri Walikota Yogyakarta, Trikirana Muslidatun saat membuka acara Temu Karya Hidroponik 2015 di Pasar Ikan Higienis, Jl. Tegalturi Yogyakarta pada hari Sabtu (13/6) pagi.

Ditambahkan oleh wanita yang akrab disapa Bu Ana Haryadi ini, Penanaman Hidroponik yang minim dari penggunaan pestisida dan bahan kimia lainnya juga bisa membuatnya lebih aman dikonsumsi, mengingat tingginya kandungan kimia di bahan makanan bisa berbahaya bagi kesehatan “Sekarang ini kita sering dibikin deg-degan dengan bahan makanan yang ada di pasaran, terutama yang impor. Menanam tanaman konsumsi secara hidroponik merupakan salah satu jalan terbaik untuk menghindari bahan makanan dengan kandungan kimia berbahaya” Demikian tutur Bu Ana Haryadi.

Selepas memberi sambutan, Ibu Walikota kemudian didaulat untuk meletakkan tanaman hidroponik dalam rak yang telah disediakan panitia sebagai simbol dari dibukanya acara ini secara resmi. Segenap peserta yang hadir kemudian melakukan hal yang sama untuk memenuhi rak tersebut.

Sementara itu, secara terpisah, penanggung jawab dari acara yang diadakan oleh Komunitas Sahabat Hidroponik bekerja sama dengan Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian ini, Bapak Farihin Henardi menjelaskan bahwa tujuan dari Temu Karya Hidroponik adalah untuk ajang silaturahmi seluruh penggiat tanaman hidroponik se-Indonesia, selain itu juga dijadikan sebagai ajang sharing ilmu dan edukasi bagi pelaku hidroponik “Sampai sekarang sudah terdaftar sekitar 200 peserta yang datang dari seluruh penjuru Indonesia, mereka hadir untuk saling bersilaturahmi karena selama ini komunikasi hanya lewat internet atau telepon, selain itu acara ini juga menjadi media bertukar ilmu antar penggiat Hidroponik” Ungkap Farihin.

Terhadap acara ini, Bu Ana Haryadi secara pribadi memberikan apresiasi yang tinggi. “Saya salut terhadap semangat panitia yang diewangi gulung koming demi memajukan hidroponik di Indonesia” Puji Bu Ana.

Acara yang akan digelar selama dua hari ini hingga besok Minggu (14/6) juga akan diisi oleh diskusi dan seminar mengenai Cocok Tanam Hidroponik. Topik yang akan diangkat meliputi Tanaman Hidroponik dan efeknya terhadap lingkungan, nutrisi bagi tanaman hidroponik, dan unsur estetika dalam cocok tanam hidroponik.

Hidroponik adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan beberapa cara bercocok tanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Kebutuhan air pada hidroponik lebih sedikit daripada kebutuhan air pada budidaya dengan tanah sehingga bisa menghemat air. Kelebihan hidroponik lainnya adalah relatif lebih mudah, tidak membutuhkan banyak lahan, dan membuka luas kreatifitas penanamnya untuk memberi unsur estetika pada media tanam hidroponik. Saat ini peminat Hidroponik di Yogyakarta, baik untuk sekedar klangenan maupun tujuan ekonomi semakin tinggi. (ams)