Merti Code 2015, Ritual Warga Bantaran Code Untuk Yogyakarta

Sekitar 1500 orang dari puluhan komunitas warga pinggiran Kali Code Yogyakarta Minggu sore (14/6) memeriahkan Kirab Budaya Merti Code 2015. Tradisi merawat sungai yang sudah di gelar ke 15 kalinya tersebut dilaksanakan secara meriah dan lebih besar daripada tahun lalu.

Ketua Panitia Merti Code 2015 Kurniawan mengatakan, Tradisi Merti Code dilakukan setiap tahunnya. Kegiatan tersebut diawali dengan melakukan ruwatan air yang berasal dari tujuh mata air oleh sesepuh desa. Air dari tujuh sumber (belik) tersebut kemudian disatukan dalam enceh (genthong) pada acara tirakatan.

“Ke tujuh sumber mata air terseut yakni Boyong, Pogung, Blunyah, Petinggen, Jetisharjo, Terban, Cokrokusuman. Kemudian enceh tersebut dikirab keliling Kampung-kampung sekitar Kali Code bersama pusaka paringan dalem Sultan HB X (Kyai Ranumurti) diiringi bregada-bregada kampung dan kelompok-kelompok seni kampung Code. Air kemudian dibagikan kepada masyarakat pada akhir acara.,” ucapnya.

Sehingga lanjutnya, masyarakat Kota Yogya khususnya warga di sekitar Kali Code harus menjaga lingkungan dan kondisinya agar tidak tercemar oleh polusi.

Menurutnya, Upacara Adat Merti Code adalah kegiatan kebudayaan yang dimaksudkan untuk membangun kesadaran masyarakat dalam pelestarian lingkungan Kali Code.

“Keberadaan Kali Code sebenarnya masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat di sekitar bantaran pada umumnya. Sebagian penduduk kampung-kampung di pinggiran Kali Code masih mengandalkan sumber air bersih dari sungai (belik, pancuran) untuk mendukung kehidupan sehari-hari, konsumsi, cuci mandi dan kakus” ujarnya.

Melalui event budaya Merti Code, Ia mengajak agar seluruh warga di sepanjang bantaran kali code agar serius melakukan usaha – usaha seperti konservasi (pelestarian) Kali Code.

“Penghijauan kembali bantaran Kali Code, pengelolaan sampah di kampung-kampung pinggir sungai, pengelolaan limbah cair dari rumah tangga dan menabur benih ikan merupakan aksi nyata konservasi Kali Code” katanya.

Sementara itu Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti sangat mengapresiasi warga bantaran kali code karena sudah menggelar even budaya seperti Meriti Code.

Menurutnya kegiatan Merti Code dapat menjadi semangat dalam menjaga kelestarian kali code sekaligus sebagai inspirasi masyarakat luas untuk menjadi kelestarian sungai.

“Jadi tidak sekedar seremoni atau hura-hura, tetapi menjadi kebutuhan akan pentingnya pandangan hidup mengenai hubungan harmonis antara sungai dengan manusia “ ujarnya.

Ia menambahkan jika peran serta masyarakat sangat penting karena selama ini manusia ditengarai sebagai pengambil manfaat terbesar dari sungai.

“Dimana sungai tidak tidak semata-mata untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, melainkan juga meningkat penggunaannya sebagai sumber energi listrik dan pariwisata” pungkas Haryadi

Oleh karenanya lanjut Walikota, even-even seperti Merti Code maupun kegiatan-kegiatan lain yang melibatkan masyarakat seputar sungai maupun yang berhubungan dengan upaya pelestarian lingkungan sungai harus terus dilestarikan. (Han)