Dari Hobi Jadi Usaha Mandiri

Biasanya yang diketahui banyak orang, seseorang yang memiliki hobi tertentu akan rela menghabiskan uang hingga jumlah banyak demi hobinya tersebut. Akan tetapi, berbeda dengan para mahasiswa di bawah ini. Mereka justru berhasil meraup penghasilan berkat hobi yang ditekuni, melalui workshop costum play (cosplay) bernama 'Sweg'.

Mereka adalah Advino Yudha Permana Kristy, Muryadi saputro, Anugrah Putra Wijaya, Utama Yudha.

Pada kesempatan kali ini, saat berkesempatan untuk sedikit berbincang bersama salah satu dari empat mahasiswa berprestasi ini. Yakni Advino Yudha Permana Kristy, yang akrab disapa Vino.

Lelaki berusia 23 tahun ini masih tercatat duduk di bangku kuliah Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Design (STSRD) Visi.

Advino mengisahkan awal mulanya, pada 2008, ia dan ketiga kawannya memiliki hobi cosplay, tak hanya itu, mereka juga kerap mengikuti lomba cosplay.

Karena sering menang, akhirnya ada yang kemudian memesan untuk dibuatkan kostum tokoh Kamen Rider (Ksatria Baja Hitam) Wizard, untuk diikutkan dalam lomba cosplay.

"Dari kostum buatan kami, Si pemesan meraih juara satu . Nah, dari situ kami mulai banyak yang pesan, tapi kami mulai menerima banyak pesanan pada 2010," tutur penyuka tokoh Kamen Rider ini.

Dalam sebulan, ia dan ketiga kawanya mampu menghasilkan dua sampai lima kostum karakter. Namun, hasil tersebut tergantung tingkat kesulitan dari masing-masing karakter yang dibuat. Mengingat yang membuat kostum hanyalah mereka berempat.

"Satu orang membuat satu kostum karakter. Tapi ketika mendapatkan kesulitan, satu karakter bisa saja dikerjakan dua orang," imbuhnya.

Proses pembuatan dimulai dengan menggambar pola. Kemudian, mereka menyediakan bahan dasar busa hati.

Selanjutnya, busa hati dipotong mengikuti bentuk pola yang sudah dibuat. Busa tersebut lalu dirangkai dan direkatkan menggunakan lem 'aibon'. Setelah itu dicat dengan komposisi pewarnaan sesuai karakter yang dibuat.

"Konsumen kebanyakan memang dari Kota Yogyakarta. Untuk pemesanan dari luar Kota Yogyakarta, biasanya kami kirim melalui jasa pengiriman," lanjut Vino lagi.

Pelanggan terjauh yang pernah menggunakan cosplay hasil karya mereka, berasal dari Kalimantan.

Karakter yang biasa mereka buat antara lain: dari Kamen Rider, Naruto, Power Ranger. Serta sejumlah tokoh game produksi Jepang, salah satunya Sangoku Basara."Sebenarnya semua tokoh kartun bisa kami buat. Tapi kami fokus kepada tokoh produksi Jepang,  karena memang konsumen paling banyak memesan tokoh-tokoh tadi," ungkapnya.

Kostum kreasi mereka dibanderol kisaran Rp800.000 hingga Rp2 juta. Lagi-lagi, harga mengikuti tingkat kerumitan pembuatan kostum.

Bisnis tak selalu berjalan manis. Mereka juga sempat mengalami pahitnya dunia wirausaha. Ketika itu, mereka sudah mengerjakan dan menyelesaikan kostum. Meski demikian, si pemesan kemudian tidak membayar dan kabur.

"Memang salah kami terlalu mempercayai konsumen, itu bisa pelajaran agar lebih berhati hati lagi. Sekarang teknik pemesanannya, konsumen membayar lima puluh persen dari harga produk, baru kami memproduksi barangnya," urainya.

Harapannya ke depan, usaha yang mereka rintis bisa semakin besar dengan banyak pemesan. Selain itu, bisa 'go international'. "Kami berencana ingin membuat desain tokoh superhero sendiri, yang kemudian dibuat film," harap Vino, dijumpai di workshop 'Sweg', Purbayan, Kota Yogyakarta.

Untuk promosi, empat sekawan ini tahu benar cara memaksimalkan media sosial.Produk 'Sweg' bisa dijumpai di halaman facebook, Path, Instagram.

Di samping itu, aktif memajang produk di stand yang didirikan bersamaan dengan penyelenggaraan even cosplay. (Han)