Analis Jabatan SKPD di Lingkungan Pemkot Jogja Ikuti Workshop Anjab/ABK

Sekitar 100 orang dari Tim Analis Jabatan SKPD mengikuti Workshop Analisis Jabatan dan Beban Kerja (Anjab/ABK) yang diselenggarakan oleh Bagian Organisasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta. Workshop yang diadakan di Ruang Utama Atas, Kompleks Balaikota ini sedianya akan diselenggarakan selama tiga hari dari hari Selasa (28/7) hingga Kamis (30/7) mendatang.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta, Rr. Titik Sulastri, dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Asisten Bidang Administrasi Umum Kota Yogyakarta, Dra. MK Pontjosiwi, menyampikan bahwa Reformasi Birokrasi sangatlah penting sebagai langkah strategis untuk membangun Aparatur Negara yang berintegritas, profesional, dan akuntabel.

Dilanjutkan oleh beliau, Reformasi Birokrasi menuntut adanya penataan di bidang kelembagaan dan kepegawaian, dan berangkat dari sinilah, perlu adanya Analisis Jabatan dan Beban Kerja “Untuk melakukan analisis jabatan dan beban kerja yang baik, diperlukan analis yang handal yang paham mengenai regulasi mengenai analisis jabatan. Workshop ini diharapkan dapat melahirkan analis yang handal” Tutur Titik.

Ditambahkan oleh Pontjosiwi, workshop ini merupakan modal utama bagi analis dalam menjalankan tugasnya, oleh karena itu, beliau berharap peserta dapat serius mengikuti workshop ini “Saya berharap peserta menunjukkan keseriusannya dalam mengikuti workshop ini. Peserta juga harus menunjukkan keaktifannya dengan bertanya pada narasumber agar nantinya benar-benar paham mekanisme Anjab dan ABK” Tegas Pontjosiwi.

Sementara, Kepala Bagian Organisasi Pemkot Yogyakarta, Kris Sutejo menyampaikan gambaran umum mengenai pelaksanaan Analisis Jabatan dan Beban Kerja di lingkungan Pemkot Yogyakarta. Menurutnya, pelaksanaan Anjab/ABK sejauh ini sudah cukup baik “Tidak ada kendala berarti dalam pelaksanaan Analisis Jabatan dan Beban Kerja di sini, namun yang masih jadi permasalahan adalah masih kurangnya tenaga pegawai di Pemkot dan hingga saat ini kami belum dapat tambahan formasi, untung hal ini bisa diatasi dengan adanya Tenaga Pembantu dan Tenaga Teknis” Ungkap Kris.

Pada pelaksanaan workshop hari pertama, hadir sebagai narasumber Ibu Widayati Hestiarsi, Kepala Bidang Sistem Informasi SDM Aparatur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birkorasi. Dalam materinya, Widayati menjelaskan kebijakan Anjab/ABK dalam era reformasi birokrasi. Selain itu, beliau juga menerangkan pentingnya penerapan e-Formasi atau perencanaan SDM Aparatur Negara berbasiskan Teknologi Informasi. (kar/ams)