Peringatan HUT Ke-70 RI di Balikota Jogja, Ada yang Beda
Peringatan Hari Ulang Tahun ke-70 kemerdekaan Republik Indonesia di Balaikota Yogyakarta, tanggal 17 Agustus 2015 berjalan meriah. Berbeda dengan tahun sebelumnya, peringatan 70 tahun kemerdekaan Indonesia kali ini dimeriahkan dengan pementasan sosiodrama yang menceritakan tentang perjuangan dan pengisian kemerdekaan oleh Komunitas 45, karyawan Dinas Pengelolaan Pasar dan para pelajar kota Yogyakarta.
Diawali dengan dentuman meriam (mercon) dan tembakan senjata api, konvoi pasukan sekutu dengan mengendarai mobil (jeep) dibawah komando Belanda menyerbu Kota Yogyakarta. Serangan itupun disambut oleh para pejuang Indonesia. Pertempuran sengitpun terjadi. Para serdadu Belanda (sekutu) dipukul mundur dan menyerah. Dan Akhirnya, Yogyakartapun kembali ke pangkuan Republik Indonesia. Peristiwa ini sekarang dikenal dengan peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949. Indonesia tetap merdeka.
Untuk mengisi kemerdekaan harus diisi dengan kerja keras. Setiap orang harus mengisi kemerdekaan sesuai dengan potensi dan kemampuan masing-masing. Pelajar dan mahasiswa harus bekerja keras untuk belajar mencapai cita-cita setinggi tingginya. Cita-cita itu kemudian dipersembahkan kembali untuk memajukan masyarakat dan bangsa Indonesia. Para guru bekerja keras untuk mentaransfer ilmu mendidik, dan menyiapkan generasi muda dengan bekal ilmu yang cukup. Tenaga Kesehatan bekerja keras pula memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat agar masyarakat tetap sehat. Para angota Polisi, Tentara (TNI), Polisi Pamong Praja bekerja keras untuk menjaga ketertiban, keamanan di masyarakat.
Demikian pula para pedagang kota Yogyakarta, bekerja keras memberikan pelayan terbaik mereka kepada seluruh pelanggannya . Dengan mengedepankan slogan “Pasare Resik, Atine Becik, Rejekine Apik Sing Tuku Ora Kecelik” pedagang sayur menjajagkan syurannya dengan gembira, pedagang Satwa dan Tanaman menawarkan burung dan tanaman mereka dengan jujur apa adanya. Semua berharap derap perekonomian semakin membaik dan maju demi kesejahteraan masyarakat. Di penghujung acara dibentangkan semua spanduk bertuliskan “Ayo Kerja” oleh Walikota, Wakil Walikota dan pimpinan FORKOMPINDA Kota Yogyakarta.
Itulah sekilas gambaran suasana menjelang detik-detik Proklamasi, di depan Podium kehormatan peringatan HUT ke 70 Kemerdekaan RI di Balaikota Yogyakarta, Senin, (17/8). Sosiodrama yang berdurasi kurang lebih 30 menit ini dinikmati oleh Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti, Wakil Walikota Yogyakarta, Ketua DPRD Kota Yogyakarta dan Anggota, Pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kota Yogyakarta, Kepala SKPD dan BUMD, Tokoh Masyarakat, para orang tua anggota Paskibra, peserta upacara dan masyarakat Yogyakarta.
Seusai gelar Sosidrama dilanjutkan dengan Apel bendera peringatan Hari Ulang Tahun ke – 70 Kemerdekaan Indonesia. Bertindak sebagai Inspektur Upacara Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti. Pasukan pengibar bendera Merah Putih adalah putra-putri terbaik pelajar kota Yogyakarta bersama anggota Polisi dan TNI.
Pemegang baki berisi Bendera Merah Putih dipercayakan kepada Roselina Risang Sekar Limbang, pelajar SMA Negeri 3 Yogyakarta. Sedangkan pengerek bendera dipercayakan kepada Anggar Gangga Mahendra ( SMAN.8) , Muhammad Andika Satya (SMAN.3) dan Bagas Wisnu Aji (SMAN.9). Mereka menjalankan dengan baik dan sempurna. Anggota Paskibra 2015 ini menjalankan latihan selam sebulan. Paduan suara dipersembahkan oleh Kelompok Paduan Suara SMA Negeri 11 Yogyakarta.
Pada sore harinya dilaksanakan acara penurunan bendera dan ramah tama yang digelar oleh Walikota dan Wakil Walikota Yogyakarta untuk para anggota Paskibra yang telah melaksanakan tugas mereka dengan baik. (@mix)