Gerbang Mas, Sukses Belajar Bersama

Bukan berarti, bahwa Gerbang Mas adalah sebuah gerbang yang ada di Kota Yogya, terbuat dari bahan emas nan mahal. Melainkan, akronim dari Gerakan Belajar Masyarakat. Sebuah Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bersama antar warga Karangwaru, lintas usia. Dimotori sendiri oleh warga Kelurahan Karangwaru, Kecamatan Tegalrejo, Kota Yogya. Sejak Agustus 2014 silam.

Saat dijumpai belum lama ini, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan Karangwaru, K.Herman Setiawan menerangkan bahwa Gerbang Mas memberikan kesempatan KBM bagi tiga jenjang pendidikan masyarakat, yakni Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA). Dengan jumlah peserta sebanyak 60 orang.

Di bentuknya Gerbang Mas di Kelurahan Karangwaru menurut Herman adalah untuk mendukung Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta untuk menggalakkan gerakan Jam Belajar Masyarakat (JBM).

“Sesuai dengan Peraturan Wali Kota Nomor 53 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Jam Belajar Masyarakat untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif di lingkungan masyarakat, antara lain dengan serentak mematikan televisi saat jam belajar, ikut memberikan pendampingan bagi anak-anak yang tengah belajar serta tidak membuat kegaduhan di lingkungan masing-masing”.

Program Gerbang Mas di Kelurahan Karangwaru dilaksanakan setiap Minggu pukul 16.00 WIB hingga 17.30 WIB, di Balai Rukun Warga Bangirejo. Untuk mata pelajaran yang akan dibahas, mengikuti permintaan anak-anak yang saat itu hadir.

"Gurunya dari warga Karangwaru yang memang aslinya Pegawai Negeri Sipil guru, sekali datang, ia mendapat Rp20.000. Sedangkan, untuk snack bagi anak-anak, biayanya Rp5.000 per anak," ujar Herman.

Memang, untuk sementara ini, untuk jenjang SMP dan SMA, KBM berhenti berjalan. Karena kebanyakan murid, mengaku tidak cocok dengan pengajar. Sehingga, mereka sudah mencari bahan belajar dan mencari jawaban soal yang mereka anggap sulit lewat halaman internet.

"Dulu pernah mendatangkan mahasiswa Strata Dua, tapi anak-anak tidak cocok. Malah mereka cocoknya dengan guru yang berasal dari warga Karangwaru sendiri, yang berprofesi sebagai guru," imbuhnya.

Herman berharap ke depannya kegiatan ini bisa terus berjalan, bahkan muridnya bisa bertambah. Apalagi mengingat, ternyata program Gerbang Mas dianggap membantu anak-anak dan orang tua murid.

"Dulu ada orang tua murid cerita sama saya, setelah anaknya ikut aktif dalam Gerbang Mas, sekarang nilainya bagus-bagus, bisa mengikuti pelajaran di sekolah dengan baik," tuturnya lagi.

Salah satu org tua siswa, Sulamun mengaku terbantu dengan adanya Gerbang Mas. Sebelum adanya program itu, ia sering bingung ketika tidak dapat membantu anaknya dalam mengerjakan Pekerjaan Rumah (PR) dari sekolah.

"Tapi setelah ada Gerbang Mas, anak saya bisa mengerjakan setiap PR dengan baik. Dan diberi tahu cara mengerjakan soal-soal dengan cara paling singkat dan cepat," ucap Sulamun, seraya bersyukur.

Si kecil Arta, yang kini duduk di kelas II SD menyatakan hal senada. Pelajaran yang tidak ia pahami di sekolah, dapat ia pelajari secara mendalam di Gerbang Mas.

"Saya tiap minggu pasti ikut terus. Pelajaran yang saya suka Matematika dan Bahasa Indonesia, sekarang nilai-nilai saya juga meningkat," tandas Arta. (Han)