120 Inovasi bawa Yogyakarta Raih INAGARA Award 2015
Sebanyak 120 inovasi yang dicetuskan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta berhasil membawa Walikota Yogyakarta, H. Haryadi Suyuti meraih penghargaan INAGARA (Inovasi Administrasi Negara) Award 2015 untuk kategori Kepala Daerah Pelopor Laboratorium Inovasi. Penghargaan ini diberikan dalam acara Temu INAGARA 2015 di Gedung Makarti Bhakti, Kampus PPLPN Lembaga Administrasi Negara (LAN), Jakarta pada hari Rabu (28/8) pagi.
Menurut walikota, keberhasilan Kota Yogyakarta dalam melakukan berbagai inovasi dalam tugas pelayanannya tak lepas dari peran berbagai stakeholder di Kota Yogyakarta, artinya inovasi yang ada ini tidak akan berjalan jika tidak ada dukungan dari berbagai pemegang kepentingan di Kota Yogyakarta “Penghargaan ini didedikasikan untuk seluruh stakeholder di Kota Yogyakarta, rekan-rekan kerja di Pemkot Yogyakarta, juga untuk seluruh warga Kota Yogyakarta yang selalu berperan aktif dalam pembangunan di Kota Yogyakarta” demikian ungkap Walikota.
Ditambahkan oleh Walikota, segala inovasi akan berjalan dengan baik dan tetap berada pada jalurnya apabila penyelenggara inovasi sudah memenuhi tuntutan-tuntutan normatif pada bidangnya “Inovasi akan benar-benar on track apabila inovator sudah melakukan pembenahan pada tataran normatif dalam lingkungan internalnya” Tegas Walikota.
Dalam Perhelatan yang diselenggarakan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN) ini, Kota Yogyakarta besama dengan tiga daerah yang menjadi Laboratorium Inovasi Daerah lainnya, yakni Kabupaten Majalengka, Muara Enim, dan Ciamis dinilai berhasil mengembangkan berbagai inovasi dalam menjalankan tugas pelayanannya kepada masyarakat. Dikatakan oleh Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr Pratikno, Inovasi merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan oleh lembaga penyelenggara pemerintahan, baik dari tingkat pusat maupun daerah. Menurut Praktikno, inovasi merupakan bagian penting dari reformasi birokrasi yang menuntut lembaga penyelenggara pemerintah untuk mengoptimalkan tugas pelayanannya “Inovasi yang dilakukan Pemerintah akan mampu membalik stigma negatif birokrasi yang selama ini terkesan tidak profesional, tidak efektif, serta penuh dengan penyimpangan”Tutur Pratikno.
Lebih lanjut, Pratikno juga mengapresiasi berbagai inovasi yang berhasil dilaksanakan oleh daerah yang menjadi Laboratorium Inovasi, termasuk Kota Yogyakarta. “Keberadaan otonomi daerah membuka peluang seluas-luasnya bagi daerah untuk berinovasi, daerah telah menjadi ladang persemaian yang melahirkan pemimpin yang inovatif. Hal ini memungkinkan inovasi tidak hanya tumbuh dari atas atau pemerintah pusat, namun juga muncul dari daerah yang kemudian bisa diangkat dalam tataran nasional. Menjadi hal yang wajar jika pemerintah pusat belajar dari inovasi-inovasi yang dilaksanakan di daerah” Tambah Pratikno.
Kota Yogyakarta sendiri ditunjuk oleh LAN sebagai pilot project Laboratorium Inovasi Daerah pada bulan Februari lalu, menurut Kepala Deputi Inovasi Administrasi Negara LAN, Tri Widodo Wahyu Utomo, Yogyakarta dinilai siap dan memiliki komitmen untuk melakukan inovasi “Tidak semua daerah berani mengambil resiko menjadil laboratorium Inovasi, karena inovasi masih dianggap sesuatu yang merepotkan, tidak lazim, dan menabrak aturan, namun komitmen yang tinggi dari Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mengoptimalkan tugas pelayanannya kepada masyarakat menjadikan kami tidak ragu untuk menunjuk Yogyakarta sebagai Laboratorium Inovasi Daerah” Kata Tri Widodo.
Jauh sebelum dicanangkannya Yogyakarta sebagai lumbung inovasi, berbagai SKPD di Lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta telah melaksanakan berbagai inovasi dalam tugas pelayanannya. Hingga saat ini, dari 120 inovasi yang direncakan, sudah ada 67 yang telah dieksekusi. Inovasi-inovasi tersebut meliputi berbagai pelayanan yang berhubungan langsung dengan masyarakat. Seperti misalnya layanan perizinan, kesehatan, perpustakaan dan informasi. Dari 60 Inovasi yang telah dilaksanakan tersebut, 15 di antaranya akan dipamerkan dalam ajang Festival Inovasi Daerah yang juga menjadi bagian dari rangkaian acara Temu INAGARA ini pada hari Kamis (29/10) besok.
Dalam Temu INAGARA ini, dilakukan juga pendeklarasian Tri Sata INAGARA yang dilakukan oleh pemangku kebijakan pada berbagai lembaga penyelenggara pemerintahan, baik pusat maupun daerah. Deklarasi ini sekaligus menjadi MoU bagi para penyelenggara pemerintahan untuk selalu siap melakukan inovasi, mendukung inovasi, serta menciptakan budaya inovasi “Momentum 87 tahun deklarasi Sumpah Pemuda harus kita manfaatkan untuk mendeklarasikan komitmen dalam mengimplentasikan reformasi birokrasi melalui keseriusan untuk selalu berinovasi secara kontinyu” Pungkas Tri Widodo (ams)