Kabupaten Solok Selatan Belajar Kehumasan di Kota Yogya
Jajaran Pemkab Solok Selatan Propinsi Sumatra Barat melakukan studi banding tentang kehumasan dan kerja sama dengan media di Kota Yogya. Rombongan Pemkab Solok Selatan yang dipimpin Kabag Humas dan Protokol Solok Selatan, Zamzani SE diterima Kabag Humas Pemkot Yogya, Tri Hastono SSos MM, Selasa (1/12) di Ruang Yudhistira Komplek Balaikota Timoho Yogya. Ikut mendampingi jajaran Pemkab Solok Selatan sejumlah wartawan yang biasa bertugas di wilayah Kabupaten Solok Selatan.
Kabag Humas dan Protokol Pemkab Solok Selatan, Zamzani SE mengatakan tujuan kunjungan ke Pemkot Yogya khususnya Bagian Humas dan Informasi adalah untuk sharing informasi dan bertukar ide terkait peran dan fungsi kehumasan. Kabupaten Solok Selatan berada di ujung selatan Sumatra Barat yang berbatasan dengan Provinsi Jambi. Solok Selatan merupakan pemekaran dari Kabupaten Solok yang kini berusia 11 tahun.
“Kota Yogya dan Solok sebenarnya memiliki suatu kesamaan yakni daerah keturunan raja. Hubungan orang Minang dengan orang Yogya juga cukup erat bahkan Raja Yogya Sri Sultan Hamengku Buwono X juga mendapatkan gelar dari Minang. Untuk itu, kedatangan kami kesini ingin belajar lebih jauh di Kota Yogya yang kami nilai lebih maju dibandingkan dengan daerah lain di DIY,” katanya.
Sebagai wilayah otonomi baru Pemkab Solok Selatan mengaku masih banyak kekurangan dalam berbagai hal, khususnya menyangkut kehumasan dan kerja sama dengan media. Untuk itu, pihaknya mengajak sejumlah rekan media yang bertugas di Kabupaten Solok Selatan untuk bersama-sama belajar di Kota Yogya.
Kabag Humas dan Informasi Pemkot Yogya, Tri Hastono menjelaskan wilayah Kota Yogya sangat sempit hanya sekitar 32,2 KM persegi. Kota Yogya mengandalkan sektor jasa dan pariwisata sebagai denyut nadi perekonomiannya. Dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi, Pemkot Yogya berkomitmen memberikan pelayanan yang maksimal kepada warganya.
“Kecintaan warga Kota Yogya terhadap kotanya cukup tinggi, hal-hal sekecil apapun terkait fasilitas dan kenyamanan warga akan disampaikan. Misalnya, lampu jalan mati, sampah berserakan dan masih banyak lagi. Untuk itu, semua keluhan, masukan maupun protes warga kami wadahi dalam satu layanan Unit Pelayanan Informasi dan Pengaduan (UPIK). Jauh sebelum terbit UU KIP kami telah memiliki UPIK, “ katanya.
Terkait hubungan Pemkot Yogya dengan sejumlah media, baik cetak, elektronik maupun online cukup baik. Pemkot menganggap media adalah patner kerja untuk bersama-sama mendukung pembangunan Kota Yogya. Pemkot Yogya juga sudah melakukan inovasi dalam penyebaran informasi di media terutama elektronik, dengan mengurangi porsi acara talkshow dan menggantinya dengan konsep entertainment berbasis wilayah. Pemkot juga memberikan fasilitas untuk mengakses informasi sebanyak-banyaknya kepada wartawan bahkan hubungan masing-masing SKPD dengan media juga cukup bagus. (Ita)