PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERINGATI HARI ANTI KEKERASAN
Pemerintah Kota Yogyakarta Memperingati Hari kekerasan, peringatan yang berlangsung, Rabu, (02/12), di Ruang Bima ini dihadiri Asisten Pemerintahan Sekda Kota Yogyakarta mewakili walikota Yogyakarta, Ketua Tim Penggerak PKK, serta aktifis perempuandi Kota Yogyakarta.
Dalam sambutannya, Asisten Pemerintahan Sekda Kota Yogya Ahmad Fadli mengungkapkan, acara ini penting dilakukan sebagai upaya sosialisasi dan kampanye menghapus terjadinya kasus kekerasan berbasis gender. Sebab, temuan kasus kekerasan fisik, psikis, seksual, dan keterlantaran menurutnya cenderung terus mengalami peningkatan, termasuk di Kota Yogya.
"Untuk itu Pemerintah Kota Yogyakarta akan berusaha mewujudkan terbentuknya Rumah Aman Bagi Korban Kekerasan," ujarnya
Sementara itu, Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan Kota Yogya Lucy Irawati menjelaskan, selama ini Pemkot Yogya sudah berkomitmen melaksanakan pembangunan pro gender. Tak hanya itu, fokus pembangunan sudah menyasar pada lima kelompok rentan, yakni perempuan, lansia, difabel, anak-anak, dan penduduk miskin. "Peringatan yang pertama kalinya ini penting untuk mencegah terjadinya kekerasan berbasis gender di Kota Yogyakarta, sekaligus Peringatan ini adalah bagian dari kampanye internasional 16 hari anti kekerasan yang digelar 25 November sampai dengan 10 desember mendatang”, kata Lucy.
Peringatan tahun ini disemarakkan Fragmen Anti Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak. Penampilan Fragmen kali ini merupakan pemenang Lomba Fragmen yang digelar oleh Kantor Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan sehari sebelumnya, yang diikuti oleh 9 Kecamatan se Kota Yogyakarta. Penampilan Fragmen kali ini berjudul Miyur oleh Kelompok Teater Girli dari kecamatan Umbulharjo.
Seusainya Penampilan Fragmen ini Ketua Tim Penggeraj PKK Kota Yogyakarta, Ana Haryadi, berkenan memberikan hadiah kepada pemenang lomba Fragmen, dengan memberikan Plakat Anti kekerasan, serta uang Pembinaan.