Rejowinangun Optimis Juara Nasional

“Rejowinanguun..?! Rejo.. Makmur.. Jaya!"

Itulah yel-yel yang secara kontinu dikumandangkan dengan penuh semangat oleh warga Kelurahan Rejowinangun dalam sebuah acara siang itu.

Ya, hari ini, Kelurahan Rejowinangun menerima Tim Evaluasi KKG-PKK-KB Kesehatan dan LBS (Lingkungan Bersih Sehat) Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta di Kantor Kelurahan Rejowinangun, Kamis (03/12).

Dalam acara tersebut hadir Ketua TP PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun, yang kerap disapa Ibu Ana. Ia menyampaikan pujiannya atas Kelurahan Rejowinangun yang sering sekali memperoleh penghargaan, baik di tingkat daerah maupun nasional.

“Kelurahan Rejowinangun memiliki Lurah perempuan yang luar biasa. Beliau telah berhasil berperan aktif dalam mewujudkan kesejahteraan warga Kelurahan Rejowinangun. Program-program kegiatan yang digerakkan bersama warga seringkali berujung menang lomba. Menang lomba adalah bonus, sehingga walaupun tidak ada lomba, kegiatan-kegiatan tersebut adalah memang merupakan cerminan kehidupan sehari-hari warga kelurahan Rejowinangun,” tuturnya.

Sedangkan perwakilan dari Tim Evaluasi mengatakan bahwa penilaian tersebut sudah dilakukan sejak awal November 2015.

“Salah satu kriteria penilaian adalah kelengkapan laporan. Sehingga kami menyarankan mengenai administrasi perlu dipersiapkan jauh-jauh hari. Kami menilai bahwa administrasi yang diajukan oleh Kelurahan Rejowinangun selalu bagus sejak tahun lalu,” puji Tim Evaluasi.

Tim Penilai menambahkan, penilaian yang dilaksanakan bukan menjadi tujuan utama akan tetapi sebagai bahan evaluasi.

Kegiatan tersebut diselingi dengan hiburan yakni penampilan tim kesenian dari Kelurahan Rejowinangun yakni Gejog Lesung, Tari Edan-edanan dan penampilan dari tim Kulingklung (kulintang-angklung).

Potensi-Potensi Rejowinangun

Selanjutnya disampaikan laporan perihal keunggulan, potensi dan inovasi-inovasi dari Kelurahan Rejowinangun oleh Lurah Rejowinangun Retnaningtyas. Ia menyampaikan bahwa berbagai potensi dan inovasi di Rejowinangun sudah dikembangkan selama bertahun-tahun dan keberhasilan ini tak lepas dari sinergisme yang baik antara aparat pemerintah dan masyarakat setempat.

“Dalam membangun berbagai potensinya, Kelurahan Rejowinangun dibagi menjadi lima kluster yang masing-masing mewakili potensi yang berbeda-beda. Pembagian kluster ini dilakukan agar semua potensi yang ada di Rejowinangun dapat berkembang dengan baik dan tidak saling bertabrakan. Lima kluster tersebut meliputi Kampung Budaya Istimewa dengan unggulan kesenian Gejog Lesung, angklung, dan wayang berbahasa Inggris; Kampung Kerajinan dengan hasil kerajinan kulit, fiber, kaos dan berbagai souvenir; Kampung Herbal sebagai sentra pembuatan jamu J'Ger (Jamu Gendong Rejowinangun), Kampung Kuliner dengan hasilnya berupa snack REMAJA (Rejo Makmur Jaya); dan yang terakhir Kampung Agro, di mana salah satu hasil olahannya, yaitu Kripik Daun Ron Renyah berhasil masuk dalam Museum Rekor Indonesia karena mampu mengolah kripik dari 272 jenis daun yang berbeda," ujarnya.

Ia menambahkan, di Rejowinangun juga diterapkan sebuah program yakni pengenalan makanan non beras sejak dini, mulai dari anak-anak. Seminggu sekali dianjurkan masak dengan menggunakan bahan non beras, misalnya singkong dan jagung. Satu keluarga mengurangi konsumsi 1 ons beras per hari. Program tersebut rencananya akan diadopsi dan diterapkan secara nasional. Lurah Rejowinangun bersama warga masyarakat dan lembaga sosial juga berkomitmen mewujudkan Kelurahan Rejowinangun yang berdaulat pangan.

Sebagai pungkasan, disampaikan sambutan oleh Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti. Ia mempersilahkan Tim Evaluasi untuk melakukan kunjungan langsung ke beberapa titik di Rejowinangun agar hasil penilaiannya objektif.

"Tanpa melebih-lebihkan, program-program kegiatan yang telah diterapkan di Rejowinangun selama ini memang layak untuk menjadi juara di tingkat nasional,” tukasnya optimis yang disambut tepuk tangan warga. (cok)