Pemkot Jogja Jamu Seniman-Seniman Asia Pasifik

Asia Pacific Performing Arts Network (APPAN) dibentuk sebagai wadah untuk mengembangkan dan meningkatkan penelitian, pertukaran, pendidikan, dan jaringan untuk seni pertunjukan dan senimannya. Termasuk di dalamnya adalah mempromosikan status seniman di wilayah Asia-Pasifik. APPAN didirikan pada tahun 1999 oleh Komisi National Korea untuk kantor UNESCO Regional Asia dan Pasifik.

Indonesia, khususnya Yogyakarta kali ini dipercaya menjadi tuan rumah kegiatan  tahunan dari Jaringan Pementasan Seni Di Kawasan Asia Pasifik tersebut.

Gelaran APPAN tahun ini mengusung tema “Festival and Symposium 2015, The Legend, The Wisdom of Age In Performance, The Intangible Heritage of the Asia-Pacific”. Hajatan APPAN tahun ini diikuti oleh 32 seniman dari tujuh negara yakni China, Jepang, Korea, India, Malaysia, Singapura, Australia dan Indonesia.

Kegiatan yang berlangsung pada Jum’at, Sabtu dan Minggu (4-6 Desember 2015) ini penyelenggaraannya dipusatkan di Gedung Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri (PKKH), Universitas Gadjah Mada (UGM).

Untuk menyambut seniman-seniman dari negara-negara tetangga tersebut, malam ini, Pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan jamuan makan malam (welcoming dinner), di Gedung Grha Pandawa, komplek Balai Kota Yogyakarta, Jumat (4/12).

Seniman serba bisa, Didik Hadiprayitno yang lebih dikenal sebagai Didik Nini Thowok, selaku tuan rumah, dalam sambutannya mengatakan seni adalah bahasa universal yang dapat menyatukan negara-negara berbeda.

“Acara yang akan berlangsung ini mempunyai tujuan untuk pembelajaran ke masyarakat dalam hal berkesenian,” ujarnya.

Kemudian, dalam sambutannya, Walikota Yogyakarta H. Haryadi Suyuti menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan ajang silaturrahmi bagi para seniman dari seluruh dunia.

“Sebagai kesultanan, di Yogyakarta, bidang kesenian tentu saja amat berkembang. Pemkot memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada siapapun yang telah berjasa mengembangkan kesenian di Yogyakarta, dan juga kepada mereka yang telah mengharumkan nama Yogyakarta di kancah internasional,” tuturnya.

Selanjutnya, dilakukan pemotongan tumpeng oleh Walikota Yogyakarta dan Ibu Tri Kirana Muslidatun yang sekaligus menandai dibukanya secara resmi ajang tersebut. (cok)