8 SMP Ikuti Kompetisi Kelas Khusus Olahraga se-DIY
Kelas Khusus Olahraga (KKO) adalah kelas yang dibuat untuk peserta didik yang memiliki potensi istimewa olahraga dalam satuan pendidikan reguler pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Program tersebut didirikan oleh pemerintah dengan mengandung maksud dan tujuan: a) sebagai wadah pembinaan olahragawan pelajar yang potensial untuk prestasi di tingkat nasional maupun internasional, b) membina olahragawan yang memiliki dedikasi tinggi untuk mengharumkan nama bangsa dan negara, c) membina prestasi akademik olahragawan pelajar guna mendukung jaminan masa depan (Keputusan Dirjen Diknaspora Depdikbud Tahun 1984).
Berlandaskan kebijakan tersebut maka siswa yang mempunyai potensi dalam kegiatan olahraga berkesempatan untuk mengembangkan bakat olahraga di sekolah melalui program kelas khusus olahraga (KKO), dengan tetap berpegang teguh pada tujuan pembelajaran sekolah dan tetap mengutamakan kegiatan akademis sekolah.
Siswa yang masuk kelas khusus olahraga juga dapat disebut sebagai siswa atlet. Siswa atlet ini merupakan sebutan bagi seorang individu yang berstatus sebagai pelajar secara penuh dan berpartisipasi dalam kegiatan olahraga dengan ikut serta dalam pertandingan olahraga. Kelas khusus olahraga ini pada dasarnya sama dengan kelas reguler, hanya saja jalur masuknya yang berbeda karena kelas khusus olahraga dibuka sebagai bentuk kebijakan sekolah untuk memfasilitasi dan mendidik siswa yang berpotensi dalam bidang olahraga agar dapat memaksimalkan prestasinya dengan tidak mengabaikan atau menomorduakan prestasi akademis.
Kantor Kesatuan Bangsa, Pemuda, dan Olahraga (Kesbangpor) Kota Yogyakarta pagi ini (7/12) menggelar Pembukaan Kompetisi Kelas Khusus Olahraga SMP se-DIY 2015. Acara dilangsungkan di halaman Balaikota Yogyakarta. Pertandingan akan digelar di GOR Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) selama dua hari, tanggal 7 dan 8 Desember 2015.
Dalam laporan penyelenggara yang disampaikan oleh Kepala Kantor Kesatuan Bangsa Kota Yogyakarta Sukamto, ia mengutarakan kompetisi ini diikuti oleh 711 siswa-siswi dari delapan SMP se-DIY yang memiliki kelas khusus olah raga.
"Kompetisi ini mempertandingkan 10 cabang olahraga, meliputi sepakbola, bulu tangkis, bola voli, atletik, catur, tenis meja, bola basket, tenis lapangan, taekwondo, dan pencak silat," ujarnya.
8 Kontingen
Kedelapan kontingen tersebut yakni SMP 13 Yogyakarta (sebanyak 112 siswa), SMP N 1 Kretek Bantul (74 siswa), SMP N 1 Panjatan Kulon Progo (73 siswa), SMP N 1 Ngawen Gunung Kidul (60 siswa), SMP N 1 Playen Gunung Kidul (81 siswa), SMP N 2 Galur Kulon Progo (110 siswa), SMP N 2 Tempel Sleman (100 siswa) serta kontingen dari SMP N 1 Kalasan Sleman (101 siswa).
Dalam sambutan tertulis Walikota Yogyakarta yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Titik Sulastri, Walikota menyampaikan bahwa hasil dari kompetisi yang nantinya diperoleh dapat menjadi bahan masukan bagi seluruh pelatih serta para atlet untuk dapat melakukan pembenahan-pembenahan yang pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kualitas para atlet serta bagi sekolah selaku institusi pembina.
“Semoga dengan antusiasme para peserta dalam mengikuti kompetisi ini dapat memacu dan memotivasi seluruh atlet untuk mengukir prestasi sejak di bangku sekolah," tuturnya.
Walikota berharap bahwa dengan pelaksanaan kompetisi ini dapat meningkatkan kualitas olah raga di DIY, sekaligus dalam rangka pembinaan untuk mengetahui pontensi para atlet.
Dalam kesempatan tersebut juga disuguhkan penampilan wushu nan menawan dari seorang atlet juara 2 Nasional tahun 2014 asal SMP 13 Yogyakarta, Letisia Putri Ayu Maharani. (cok)