Pemkot dan XL Luncurkan Aplikasi Guna Dukung Jogja Kota Layak Anak
Pemerintah Kota Yogyakarta sangat menyadari bahwa anak merupakan aset yang sangat berharga karena di tangan merekalah kelak kemajuan Kota Jogja akan terwujud. Untuk itu, Pemkot Jogja bersama-sama dengan instansi yang concern akan hal tersebut, memiliki cita-cita dan komitmen yang kuat dalam mengupayakan agar Kota Jogja sebagai kota yang layak bagi anak.
Terkait dengan hal itu, PT. XL Axiata Tbk (XL) bersama dengan Pemerintah Kota Yogyakarta hari ini meluncurkan Website layakanak.org dan sebuah aplikasi digital guna mendukung program Kota Layak Anak. Launching tersebut digelar di Balai Shinta, Gedung Mandala Bhakti Wanitatama, Selasa (15/12).
Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti dalam sambutannya menyampaikan bahwa anak-anak di Kota Jogja membutuhkan tempat atau ruang yang kondusif dan yang mampu mendukung pemenuhan hak-hak anak. Ruang tersebut harus mampu memberikan kesempatan untuk tumbuh secara optimal baik dari segi fisik, mental, maupun sosial. Mereka harus hidup secara layak dan tumbuh serta berkembang dengan baik. Dengan harapan seluruh anak-anak di Kota Yogya terbentuk menjadi anak yang berkualitas, berkarakter dan berbudaya.
“Marilah secara bersama-sama kita wujudkan Kota Jogja ini sebagai kota yang aman, nyaman bagi anak-anak. Akan tetapi aman dan nyaman sendiri belumlah cukup jika hak-hak anak tidak terpenuhi dengan baik. Hak-hak anak yang harus kita penuhi agar kota ini bisa menyandang predikat Kota Layak Anak meliputi banyak hal antara lain, pendidikan, kesehatan, lingkungan, dan hal lainnya termasuk tumbuh-kembang mereka,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Yogyakarta Tri Kirana Muslidatun, yang kerap disapa Ibu Ana, menerangkan bahwa pemenuhan hak anak merupakan kewajiban semua pihak, terutama orang tua dan masyarakat. Pemenuhan hak anak atas pendidikan, kesempatan tumbuh kembang, kesempatan berkreasi dan berperan serta dalam kehidupan sehari-hari, kesempatan berpendapat dan berprestasi melalui berbagai akses tanpa diskriminasi, tanpa paksaan dan kekerasan sesuai ketentuan dan perundangan yang berlaku merupakan upaya pemberdayaan orang tua dan masyarakat yang sehat.
“Saatnya mengerti, saatnya peduli. Dengan kepedulian, diharapkan mereka tumbuh menjadi anak-anak yang ceria, terbentuk sikap, watak dan kepribadian yang mulia, mempunyai kemampuan nalar, ketrampilan serta kekuatan fisik yang tangguh,” terang Ibu Ana. (cok)