SATPAM SEKOTA JOGJA RAYAKAN HARI JADI KE-35 TAHUN DI BALAIKOTA
Satuan Pengamanan (Satpam) senantiasa harus meningkatkan disiplin, integritas dan profesionalisme sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas dan garda terdepan dalam penyelenggaraan pengamanan swakarsa. Selain itu, Satpam juga harus meningkatkan pengetahuan, komptensi dan kemampuan dan ketrampilannya guna menjang pelaksanaan tugas di lapangan. Demikian Kapolri Badrodi Haiti dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kepala Kepolisian Kota Yogyakarta, AKBP Pri Hartono Eling Lelakon,S.IK pada upacara peringatan hari ulang tahun mereka ke-35 di halaman Balaikota Yogyakarta, Rabu, (30/12).
Haiti juga berharap Satpam menampilkan perilaku yang benar, peka dan wasapada agar selalu siap menghadapi setiap jenis gangguan Kamtibmas. Anggota Satpam juga terus melakukan upaya preventif yang membangun dan kreatif, serta menjalin kerja sama dan koordiansi yang intensif dengan petugas kepolisian di wilayah mereka bertugas.
Ditambahkan hingga akhir 2015 Polri telah memberikan pelatihan bersertifikat kepada 263.802 orang dari 430.864 anggota Satpam di seluruh Indonesia. Polri juga telah menerbitkan 2.291 eksemplar Surat Ijin Operasional Badan Usaha Jasa Pengamanan (BUJP) serta 92 sertifikat Penerapan Sistem Manajemen Pengamanan Swakarsa berdasarkan Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007, untuk instansi dari berbagai bidang industri.
Sementera itu, Ketua Asosiasi Profesi Security Indonesia (APSI) Yogyakarta, Tri Agus mengatakan jumlah anggota Satpam di Kota Yogyakarta kurang lebih berjumlah 3500 personil. Untuk menjadi seorang Satpam seperti yang diatur dalam Peraturan Kapolri Nomor 24 Tahun 2007 seseorang harus menempuh beberapa jenjang dan pelatihan. Jenjang kepangkatan dalam Satpam terdiri dari tiga jenjang yakni Dasar atau Gada Pratama, Penyelian atau Gada Madya dan Manajer Keamanan atau Gada Utama (Chif Security). “Untuk gada Pratama seseorang anggota Satpam harus mengikuti pelatihan dengan pola pengasuhan selama 232 jam,” ujar Tri Agus.
Agus berharap ke depan profesi Satpam masuk kedalam organisasi profesi sehingga merekapun dapat duduk sejajar dengan profesi lainnya. “Saya harap ke depan profesi Satpam ini sejajar dengan profesi lain seperti, dokter guru dan lainnya.,” tambah Agus. Agus bermimpi ke depan para anggota Satpam juga harus betul-betul profesional dalam menjalankan tugas mereka dan mejadikan pekerjaan itu sebagai sebuah profesi membanggakan dan tidak dianggap sebelah mata oleh masyarakat.
Agus beranggapan kehadiran anggota Satpam sangat membantu tugas kepolisian. Karena dengan kemampuan yang mereka miliki para anggota Satpam dapat menggagalkan tindakan kejahatan di tempat kerja meraka. “Seperti tiga orang satpam yang terima penghargaan tadi. Mereka menggalkan pencurian di tempat kerja mereka. Inikan hal yang membanggakan,” tambah Agus.
Agus mengatakan ke depan APSI akan memperjuangkan agar anggota Satpam sejahtera dalam hidup mereka. APSi juga akan memperjuangkan standar gaji bagi para anggota Satpam memadahi dengan kebutuhan “ ya kami akan memperjuangkan gaji sesuai UMK dan juga tunjangan lainnya. Agar mereka ya sejahtera. Dengan demikian merekapun akan bangga dengan profesinya dan bekerja penuh tanggung jawab,” imbuh Agus.(@mix)