Raskin Tahun 2016 Mulai dibagikan, Kepala Bulog: Raskin Bergizi Tinggi

Beras yang dibagikan kepada warga miskin ternyata memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi dibanding beras premium lainnya.  Hal itu dikarenakan  raskin yang disediakan Bulog  tidak habis terkikis butirannya pada saat terjadinya proses gabah digiling.  Demikian dikatakan Kepala Perum Badan Urursan Logistik Bulog DI Yogyakarta, Sugit Tedjo Mulyo pada saat peluncuran pendistribusian Raskin wilayah Kota Yogyakarta di Kelurahan Patehan, Kamis, (28/01/2016).

Sugit mengatakan selama ini banyak anggapan masyarakat bahwa beras Bulog kurang putih. Namun, menurutnya  beras yang disediakan Bulog merupakan beras yang bergizi dan sangat layak untuk dikonsumsi. “Kalau mau jujur, itulah beras yang bergizi. Karena beras yang bergizi adalah beras yang tidak habis terkikis butirnya pada saat gabah digiling,” ujar Sugit.

Menanggapi pertanyaan  masyarakat akan adanya  kondisi beras yang berulat, berubah warna dan berbau  apek, Sugit mengatakan penyimpanan beras di gudang Bulog tidak melebihi 6 bulan. “Selama ini hanya 4 bulan berada di gudang, Jadi, kalau ada keluhan ada ulat dan lain sebagainya, ini perlu dikaji lagi,” imbuhnya. Ditambahkan, apabila  pada saat pembagian terdapat kerusakan pada berasnya, maka saat itu juga semua beras akan dikembalikan ke gudang dan diganti dengan yang baru. Untuk itu masyarakat penerima manfaat diharap untuk tidak merasa kuatir karena   beras yang dibagikan adalah beras yang memiliki kualitas yang baik untuk dikonsumsi.

Menurut Sugit, sementara ini masyarakat belum begitu  paham tentang apa itu beras bulog. Dijelaskan, beras bulog adalah beras  medium yang ditentukan oleh Inpres tahun 2015 dan Kepres  No. 15 dengan standarnya adalah  broken (patah) 20 % dan menirnya 2 %. Sehingga  total yang patah terdapat  22 %. “Inilah yang dianggap oleh  masyarakat, kok beras bulog itu kok banyak patah-patahnya.  Sebagai pembanding dia (masyarakat) selalu menggunakan beras premium. Yang hanya satu persen menirnya,” tambahnya.

Kemudian secara   visual, beras  bulog memiliki DS ( derajat sosok) atau keputihan tidak   100 %  tetapi hanya  95 %. “Sehingga memang ada sisa yang agak  garis garis itu, itulah sisa-sisa gabah. Itu yang biasa disebuat oleh teman penerima manfaat kok gak bisa putih. Itulah kualitas yang ada di kami (Bulog). Ini yang harus dipahami oleh teman penerima manfaat bahwa itulah kualitas bulog sebenarnya,” ujar Sugit.

Sementara itu, Asisten I  Sekda Kota Yogyakarta, Ahmad Fadli mengatakan  pemerintah kota Yogyakarta telah menerbitkan kartu bagi para penerima manfaat Raskin. Hal ini dimaksudkan agar lebih tertib, dan terbuka pada saat  pendistribusiannya. “Memang diakui selama ini sudah berjalan tertib namun dengan kartu itu diharapkan  penerima lebih tertib lagi. Di dalam kartu tersebut sudah tertera bukti penerimaan yang ditandatangani oleh petugas, sehingga petugas maupun penerima itu lebih tertib, terbuka bahwa setiap bulan sudah diterima atau belum,” ujar Fadli.

Dipilihnya kelurahan Petehan sebagai tempat dilaunchingnya pendistribusian raskin kota Yogyakarta tahun 2016 ini menurut Fadli karena kelurahan Patehan merupakan kelurahan terbaik sekota Yogyakarta dalam tertib administrasi Raskin (2015).  Terbaik yang dimaksud adalah dalam pendistribusian, dan tepat waktu dalam pembayarannya.

Selain itu, Kepala Dinas Sosial , Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Hadi Mochtar mengatakan penerima  raskin merupakan  warga  yang berdasarkan survey  PPLS   tahun 2011 dari  Badan Pusat Statistik (BPS.  “Boleh dikatakan dia adalah orang miskin lapis bawah,”tambah Hadi Mochtar. Di kota Yogyakarta terdapat 16.031.

Selain raskin upaya pemerintah kota Yogyakarta  dalam mengentaskan kemiskinan adalah dengan  memberikan bantuan modal kerja sebesar Rp. 1 juta.  Dana tersebut berasal dari Propinsi  DIY yang dialihkan ke kota Yogyakarta.   

Dinas Dinsosnakertrans juga memberikan  program pelatihan untuk angkatan kerja atau para pencari kerja, dengan prioritas  anak dari keluarga  yang kategori miskin. “Tujuannya, adalah supaya dia punya keterampilan, bisa cari kerja dan dapat menolong keluarganya agar tidak miskin lagi,”imbuhnya.

Pendistribusian raskin tahun anggaran 2016 diluncurkan di kelurahan Patehan kecamatan Kraton Yogyakarta.  Masing-masing  penerima  mendapat jatah 15 kilogram  beras dengan hanya menebus Rp.1600/kg. (@mix)