Khotbah di Masjid Diponegoro, Mahfud Ingatkan Pentingnya Ketaqwaan dalam Hidup Bernegara
Dalam hidup bernegara, ketaqwaan memiliki peran penting yang tidak bisa dikesampingkan. Antara hidup bernegara, kekuasaan politik, dan ketaqwaan harus mampu berjalan seiring. “Tidak bisa beragama dengan baik jika tidak beragama dengan baik pula. Melaksanakan prinsip-prinsip agama dalam menjalankan kekuasaan politik adalah dua saudara kembar. Agama itu prinsip, dan kekuasaan politik adalah pengawalnya” Demikian dikatakan oleh Mahfud MD menyitir Imam Al Ghazali ketika memberikan khotbah Jumat di Masjid Diponegoro, Kompleks Balaikota, Jum’at (5/2) Siang.
Lebih lanjut lagi, Mahfud menjelaskan mengenai kunci dari ketaqwaan. Dalam khotbahnya tersebut, Mahfud menerangkan inti dari taqwa adalah menjalankan perintah Allah serta menjauhi larangan-Nya di manapun kita berada. “Taqwa berarti menempuh hidup dengan berhati-hati karena selalu dimonitor oleh Allah SWT. Taqwa kuncinya menghitung benar salahnya apa yang kita lakukan, dan taqwa bisa diterapkan di berbagai lapangan hidup, misal hidup bernegara dengan cara memimpin dengan baik karena negara adalah Rahmat Allah tempat kita hidup dan beribadah” Tandas Mahfud.
Selain itu, Mahfud juga menerangkan bagaimana etika berpolitik dalam Islam. Dijelaskan oleh Mahfud, gerakan Islam meliputi politik, sosial dan budaya. Dalam Islam politik merupakan hal yang suci dan tidak haram karena Rasulullah sendiri juga berpolitik dengan mendirikan negara Madinah “Dalam berpolitik dan bernegara harus ada kesimbangan antara Umara dan Ulama atau kaum intelektual. Menurut Al Ghazali, rusaknya rakyat karena pemerintah rusak, dan rusaknya pemerintah karena rusaknya ulama. Ulama rusak karena terlalu cinta jabatan dan harta. Pemerintah dan kaum intelektual yang baik harus selalu menjaga amanah” Jelas Mahfud.
Selanjutnya, Mahfud juga mengingatkan jamaah agar mampu berdemokrasi dengan sehat. “Dalam demokrasi boleh mengkritik pemerintah, tapi jangan sampai melumpuhkan negara, karena jika negara lumpuh maka semua akan kacau” Tandas Mantan Menteri Pertahanan tersebut.
Dalam khotbahnya tersebut, Mahfud juga menegaskan pentingnya toleransi dalam hidup bernegara. Toleransi, menurut Mahfud merupakan fitrah dari Allah SWT seperti yang dijelaskan oleh Allah dalam firmannya “Seandainya Allah berkehendak, maka Ia akan menciptakan manusia hanya satu golongan saja, namun Allah menciptakan manusia berbangsa-bangsa untuk saling ta’aruf atau mengenal satu sama lain. Kita tidak boleh memaksakan pendapat kita dan menyalahkan pendapat orang lain. Kita harus bisa saling memahami, menghargai, dan menerima perbedaan sebagai rahmat. Itulah Islam yang dibangun oleh Ijtihad para pejuang kita dahulu” Pungkas pria yang pernah menjabat sebagai Menteri Hukum dan HAM dan Ketua Mahkamah Agung RI ini. (ams)