Terapkan ‘Belanja Cantik Tanpa Plastik’, Yogyakarta Siap Tekan Limbah Plastik
Kota Yogyakarta siap menerapkan program ‘Belanja Cantik tanpa Plastik’ untuk menekan volume limbah plastik. Program yang merupakan hasil dari komitmen bersama antara Pemerintah Kota Yogyakarta, pelaku usaha retail, paguyuban pedagang pasar, serta masyarakat ini menghimbau setiap usaha ritel serta pedagang pasar untuk memberlakukan kantong plastik berbayar bagi konsumen. “Melalui program ini, masyarakat diharapkan akan terbiasa membawa tas belanjaannya sendiri sehingga penggunaan kantong plastik bisa diminimalisir, hal ini tentu akan menekan jumlah limbah plastik yang ada” Demikian dijelaskan oleh Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Ir. Suyana ketika ditemui di sela-sela acara launching komitmen penerapan kebijakan kantong plastik berbayar yang dilaksanakan bersamaan dengan peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2016 di Panggung Utama Car Free Day, Jl. Jenderal Sudirman Yogyakarta, Minggu (21/2) pagi.
Lebih lanjut, Suyana juga menjelaskan bahwa limbah plastik merupakan penyumbang terbesar pada total volume sampah di Indonesia sehingga perlu adanya penanganan khusus terhadap limbah plastik “Butuh waktu puluhan hingga ratusan tahun bagi limbah plastik untuk bisa terurai sehingga limbah plastik menjadi kontributor terbesar dalam total volume sampah di Indonesia. Saat ini Indonesia merupakan penyumbang sampah terbesar kedua di dunia setelah Cina sehingga menjadikan Indonesia dalam kondisi darurat sampah. Perlu adanya penanganan khusus dalam meminimalisir limbah plastik sehingga cita-cita Indonesia Bersih Sampah 2020 bisa terwujud” Lanjut Suyana.
Program Belanja Cantik tanpa Plastik sendiri merupakan program nasional yang dilakukan serentak di 22 kota di Indonesia. Program ini merupakan bagian dari upaya untuk mewujudkan Indonesia Bebas Sampah 2020. Belanja Cantik Tanpa Plastik dideklarasikan secara serentak bersamaan dengan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2016 21 Februari 2016. Pelaksanaan HPSN 2016 di Yogyakarta sendiri diramaikan dengan aksi Pungut Sampah di sekitaran Jl Urip Sumoharjo, Tugu, Perempatan Sudirman, sampai dengan seputaran Kridosono yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat seperti pelajar dari 14 sekolah negeri dan swasta di Yogyakarta, komunitas peduli sampah, pelaku usaha retail Yogyakarta, dan warga masyarakat seputaran kelurahan Kotabaru, Terban, Klitren, Gowongan, dan Cokrodiningratan. Puncak acara HPSN 2016 dipusatkan berbarengan dengan acara Jogja Creative di area Car Free Day Jl. Sudirman Yogyakarta yang dimeriahkan berbagai pertunjukan kesenian dari berbagai komunitas serta dipungkasi dengan penandatanganan komitmen bersama antara Pemerintah Kota Yogyakarta, pelaku usaha retail, paguyuban pedagang pasar, serta warga kota Yogyakarta untuk mendukung kebijakan kantong plastik berbayar. “Dengan ditandatanginnya komitmen ini, berarti pemkot beserta warga masyarakat sudah siap melaksanakan program kantong plastik berbayar. Saat ini sudah ada enam usaha retail yang menerapkan program ini ditambah beberapa pedagang pasar. Diharapkan nanti akan disusul oleh seluruh pelaku usaha di Yogyakarta, selain itu, untuk ke depannya produsen kantong plastik juga diharap mau memproduksi plastik yang degradable atau mudah didaur ulang” Pungkas Suyana. (ams/and)