SD Negri Keputran A Kini Dilengkapi Madrasah Diniyah

SD Negri Keputran A Yogyakarta mulai Maret 2016 akan resmi menerapkan program Madrasah Diniyah Berbasis Sekolah. Program ini adalah gagasan dari Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogyakarta untuk memberikan penguatan bekal kegamaan bagi siswa SD di Kota Yogyakarta. Program tersebut diresmikan Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti.

Dalam sambutannya Walikota mengatakan, dengan tersedianya madrasah diniyah tersebut, merupakan salah satu jalan dan upaya untuk menyiapkan generasi penerus bangsa cerdas, pintar, berkarakter dan berakhlakul karimah sedini mungkin.

Menurutnya. pendidikan Madrasah Diniyah Berbasis Sekolah dapat menjadi simbol kemajuan sistem pendidikan yang mampu mengintegrasikan atau menyatukan kemampuan iman dan taqwa dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Madrasah Diniyah Berbasis Sekolah mampu menjadi media untuk memberikan bimbingan dalam pelaksanaan pengamalan ajaran Islam yang dilaksanakan setelah selesainya kegiatan jam belajar mengajar di sekola” ujarnya di lokasi, Sabtu (5/3)

Melalui program ini pula, lanjutnya, waktu luang para siswa dapat dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif.

“Seperti kegiatan baca tulis Al-qur’an, praktek ibadah ringkas, hafalan surat-surat pendek, dan kegiatan keagamaan lainnya yang akan bermuara pada terciptanya insan mulia yang memiliki kehidupan yang baik secara intelektual, spiritual dan emosional” tandasnya.

Sementara itu Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, Sigit Warsito mengatakan bahwa didirikannya Madrasah Diniyah sebagai upaya dan jawaban untuk menambah dan menutupi kekurangan jam pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diterima siswa di sekolah.

Dalam seminggu, lanjutnya, akan ada tiga kali pendalaman materi agama di SD Negeri tersebut. Pendalaman agama ini menyangkut ibadah, akidah akhlak dan mengaji Alquran. Kementrian Agama akan mengerahkan tenaga pennyuluh agama di setiap kelurahan untuk melakukan pendampingan pada siswa SD ini,

Setiap kali pertemuan akan dilangsungkan selama 90 menit. Kantor Kemenag Kota Yogyakarta memiliki 27 penyuluh agama dengan status PNS dan 335 tenaga penyuluh honorer.

"Kita juga akan bekerjasama dengan Perguruan Tinggi yang memiliki konsentrasi pendidikan agama," jelasnya.

Karenanya dengan pendirian madrasah diiyah takmiliyah di SD N ini diharapkan bisa memberikan tambahan pengetahuan dan pengajaran pendidikan agama terutama ibadah dan akidahnya.

"Prakteknya bisa disampaikan di jam pagi sebelum pengajaran di mulai atau setelah pengajar selesai," katanya.

Hal Senada dikatakan Kepala Sekolah SDN Keputran A, Marsono, menurutnya target utama program tersebut adalah siswa mampu membaca dan menulis Al Quran. Selain itu juga penguatan karakter dan budi pekerti.(Han)