Walikota sebut Gerhana Matahari sebagai Tontonan sekaligus Tuntunan

Walikota Yogyakarta, Haryadi Suyuti menyebut fenomena alam Gerhana Matahari Total sebagai tontonan sekaligus tuntunan. Menurut Walikota, gerhana matahari kali ini berbeda dengan  fenomena langka yang juga terjadi 33 tahun silam “Tahun 1983 masyarakat takut kepada gerhana sehingga lebih memilih bersembunyi rumah, namun saat ini gerhana sudah menjadi tontonan yang menghibur bagi masyarakat, tapi perlu diingat tontonan ini memerlukan tuntunan agar kita bisa melihat gerhana dengan aman, nyaman, dan tertib” Ungkapnya ketika ditemui di sela-sela acara nonton bareng gerhana matahari di kompeks Tugu Pal Putih Yogyakarta, Rabu (9/2) pagi.

Dijelaskan walikota, perubahan pandangan terhadap gerhana ini dikarenakan akses informasi yang semakin terbuka luas “Dulu masyarakat takut karena masih minim informasi yang benar mengenai Gerhana, dengan kemajuan teknologi, informasi yang benar semakin bisa diakses sehingga masyarakat paham mengenai fenomena alam ini sehingga mampu mengambil hikmah serta bersyukur kepada Tuhan” Tambah Walikota

Sementara itu, dituturkan oleh Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta,  Tony Agus Wijaya, warga Kota Yogyakarta patut bersyukur, pasalnya walaupun tidak mengalami gerhana matahari total 100%, Cuaca yang cerah menjadikan fenomena alam ini bisa disaksikan dengan jelas oleh warga Yogyakarta “Meskipun tidak terjadi secara total, namun cuaca saat gerhana cukup cerah sehingga warga Yogyakarta bisa melihat dengan jelas. Di beberapa wilayah yang mengalami gerhana matahari total seperti di Kalimantan, justru terjadi hujan deras sehingga gerhana tidak bisa disaksikan dengan jelas” Tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Tony gerhana matahari total kali ini bukan sekedar peristiwa alam, namun juga peristiwa sosial budaya. “Antusiasme warga untuk turut memeriahkan acara nonton bareng ini menjadikan gerhana tidak hanya menjadi persitiwa alam, namun juga peristiwa sosial budaya” Pungkasnya.

Yogyakarta merupakan salah satu kota yang dilewati oleh gerhana matahari 2016, walau hanya mendapat ‘jatah’ 83%, antusiasme warga cukup tinggi, dapat dilihat dari ribuan warga yang tumpek blek di area Tugu Pal Putih untuk turut memeriahkan acara nonton bareng gerhana bertajuk Jogja Melihat Gerhana yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Kantor Pengelola Taman Pintar dan BPBD Kota Yogyakarta bekerjasama dengan BMKG Yogyakarta dan komunitas Penjelajah Langit. “Banyak warga yang sudah berdatangan dari pagi, bahkan sebelum kami loading alat mereka sudah memenuhi area ini” Jelas Kepala Kantor Pengelola Taman Pintar Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono.

Dalam acara ini, penyelenggara menyediakan enam teleskop dan beberapa televisi berukuran besar serta menyebar 30 relawan dari komunitas Penjelajah Langit untuk meminjamkan kacamata bagi warga yang ingin melihat prosesi gerhana “Harapannya dapat memberikan pengetahuan terhadap masyarakat bahwa gerhana matahari merupakan peristiwa alam yang memiliki penjelasan ilmiah, bukan sekedar mitos yang harus ditakuti”  Lanjut Yunianto.

Gerhana matahari yang terjadi di Yogyakarta ini mencapai puncaknya pada pukul 07.23 WIB dan berlangsung selama dua menit  hingga kondisi berangsur-angsur kembali normal. Walaupun kondisi gerhana tidak terlalu gelap, namun antusiasme masyarakat cukup tinggi dengan sorakan-sorakan kegembiraan ketika gerhana mencapai puncaknya.

Tingginya animo masyarakat terhadap penyelenggaran ini mendapat sambutan baik dari Walikota “Antusiasme yamg tinggi serta ketertiban warga selama prosesi nonton bareng Gerhana patut mendapat apresiasi yang tinggi” Puji Walikota (ams)